Wina (ANTARA News) - Babak keempat pembicaraan nuklir Iran berakhir pada Jumat (16/5) di Wina tanpa kemajuan nyata.

Perundingan akan dilanjutkan dalam beberapa bulan lagi, kata pemimpin perunding nuklir Iran.

Abbas Araqchi, yang juga adalah Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Jumat mengemukakan hal itu setelah pertemuan tiga-hari dengan lima anggota tetap Dewan Keamanan --Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Rusia dan Tiongkok-- ditambah Jerman di Wina, Austria.

Sebelum pembicaraan itu, para pejabat AS dan Iran mengatakan pembicaraan tersebut dapat menjadi "sangat sulit" sebab jurang pemisah besar antara Teheran dan Barat tetap ada, demikian laporan Xinhua.

Negara Barat mencurigai Iran telah berusaha membuat senjata nuklir dengan kedok program nuklir sipil, sementara Iran membantah tuduhan itu, dan mengatakan program nuklirnya semata-mata bertujuan damai dan tuduhan tersebut tak berdasar.

Jurang pemisah besar diperkirakan belum terjembatani antara Iran dan negara Barat dalam pembicaraan itu yang antara lain mencakup kemampuan pembuatan bahan bakar nuklir, transparansi rencana nuklir Iran, dan program rudal balistik Iran.

Negara Barat ingin Iran mengurangi rencana nuklirnya tapi Iran menyatakan negara Persia tersebut memiliki hak untuk mengembangkan program nuklir damai di bawah Kesepakatan Anti-Penyebaran Nuklir.

(Uu.C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014