Banda Aceh (ANTARA) -
Atlet-atlet dari Lampung, DKI Jakarta, dan Papua mengamankan tiga medali emas penutup untuk cabang olahraga menembak Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang menggelar perlombaan hari terakhir di Lapangan Tembak Rindam Mata Ie, Aceh Besar, Kamis.

Lampung mendapatkan medali emas melalui Wira Sukmana yang berjaya di nomor 50m pistol perorangan putra.

Wira berhasil mengumpulkan 555 poin, mengungguli petembak Kalimantan Selatan Deny Pratama yang meraih medali perak dengan nilai 540 poin, serta Muhammad Iqbal Raia Prabowo asal Jawa Tengah yang membukukan 536 poin untuk perunggu.

Lantas petembak Jakarta, Sylvia Silimang, memenangkan medali emas nomor double trap perorangan putri setelah mampu membukukan 74 poin dalam penampilannya.

Medali perak nomor tersebut menjadi milik wakil Lampung lainnya, Adylia Safitri, yang meraih 73 poin. Sedangkan perunggu diperoleh atlet Papua Fany Febriana Wulandari yang mencatatkan 71 poin.

Baca juga: Jabar borong dua emas menembak 50m rifle putri
Baca juga: Petembak Kabupaten Bekasi sapu bersih emas hari terakhir PON 2024


Emas terakhir cabang olahraga menembak PON XXI menjadi milik kontingen Papua setelah Slamet Riadi tampil dominan di nomor double trap perorangan putra. Slamet menorehkan 74 poin unggul jauh atas para pesaingnya.

Persaingan seru justru terjadi dalam perebutan peringkat kedua di nomor tersebut sebab wakil Nusa Tenggara Barat Bagus Sholeh Aristyawan dan petembak tuan rumah Aceh Irvan Lopes menutup empat babak dengan raihan skor yang sama, yakni 68 poin.

Shoot-off harus dilakukan untuk menentukan peringkat kedua. Bagus berhasil memenangi shoot-off dan berakhir dengan raihan 69 poin untuk mendapat medali perak nomor double trap perorangan putra, sedangkan Irvan harus puas dengan perunggu.

Cabang olahraga menembak PON XXI melombakan 40 nomor sejak 10 September dan diikuti 316 atlet dari 33 provinsi.

Baca juga: PON Jujitsu, Danang dulang perak untuk Kepri
Baca juga: Jatim sapu bersih emas tenis nomor perorangan

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024