Pengembangan alat peraga gigi berukuran besar yang dinamai `tootells` atau gigi berbicara itu bertujuan membantu kalangan tunanetra mengenal lebih jauh mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut,"
Yogyakarta (ANTARA News) - Tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada mengembangkan alat peraga gigi interaktif yang dilengkapi sistem elektronis berbasis mikrokontroler, sehingga setiap bagian gigi yang disentuh mampu menghasilkan suara secara otomatis.
"Pengembangan alat peraga gigi berukuran besar yang dinamai tootells atau gigi berbicara itu bertujuan membantu kalangan tunanetra mengenal lebih jauh mengenai pentingnya kesehatan gigi dan mulut," kata koordinator tim Apriliani Astuti di Yogyakarta, Jumat.
Menurut dia, setiap bagian gigi tiruan yang terbuat dari bahan limbah serbuk kayu itu disentuh, maka sekitar selama satu menit akan terdengar penjelasan mengenai bagian-bagian atau penyakit pada gigi seperti email, dentin, pulpa, dan gigi berongga.
"Kelebihan alat peraga gigi yang kami buat ini selain besar juga dilengkapi sensor sentuh, salah satu bagian ditekan akan muncul bunyi," katanya
Ia mengatakan pembuatan gigi berbicara tersebut sasaran awalnya dikhususkan untuk kalangan tunanetra, tetapi tidak menutup kemungkinan sebagai media pembelajaran bagi anak-anak dan orang dewasa untuk lebih banyak mengetahui kesehatan gigi dan mulut.
"Alat peraga itu bisa jadi altenatif media pembelajaran untuk mempelajari anatomi gigi," kata mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM ini.
Menurut dia, selama ini alat media pembelajaran gigi yang sudah ada sulit untuk menjelaskan lebih detil tentang anatomi gigi kepada para siswa tunanetra karena ukuran alat peraga gigi yang dibuat terlampau kecil.
Selain itu adanya penjelasan otomatis tentang bagian pada gigi akan memudahkan siapa pun untuk lebih mengerti tentang gigi.
"Oleh karena itu kami sengaja pasangkan alat sensor dan mikrokontroler yang dilengkapi speaker di dalam gigi tersebut," katanya.
Ia mengatakan media pembelajaran gigi berbicara itu sudah dikenalkan pada salah satu sekolah luar biasa khusus tunanetra di Kota Yogyakarta.
"Banyak siswa tunatera yang menyambut baik kehadiran alat peraga gigi tersebut. Selain memudahkan mereka untuk tahu lebih banyak bagian anatomi gigi, siswa juga tahu beberapa penyakit pada gigi," katanya.
Anggota tim mahasiswa antara lain Isti Noor Masita, Navikatul Ula, Hamzah Assaduddin, dan Brisma Meihar Arsandi.(*)
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014