MUJ juga menjadi BUMD yang mendukung langkah pemerintah menuju net zero emission tahun 2060.
Bandung (ANTARA) -
PT Migas Utama Jabar (MUJ) menandatangani MoU atau nota kesepahaman dengan Subang Energi Abadi (SEA) dalam aspek pengelolaan energi bersih hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), pada gelaran West Java Investment Summit (WJIS) 2024, di salah satu hotel di Bandung, Kamis.

Direktur Teknik dan Operasi PT MUJ Muhamad Sani mengatakan PT SEA cukup cemerlang sebagai perseroan di bidang energi, termasuk dalam pengelolaan gas dan distribusi gas bumi. Dan dengan core business yang beririsan kedua perseroan ini sepakat untuk mulai menjajaki lini bisnis yang saat ini tengah dijalankan.

"Dalam upaya meningkatkan kebutuhan energi di kawasan yang berkembang seperti Subang, dan Pelabuhan Patimban sebagai bagian dari Proyek Rebana Metropolitan, MUJ memandang perlu meningkatkan kerja sama dengan banyak pihak. SEA menjadi mitra strategis karena semangatnya sama, yaitu untuk kerja sama antara BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan BUMD Pemerintah Kabupaten Subang ini, dalam rangka meningkatkan kapasitas terkait energi," kata Sani, di sela WJIS 2024.

MUJ memiliki lini bisnis eksisting di kawasan Subang yang menjadi satu daerah yang terlintasi wilayah kerja lapangan migas Offshore North West Java (ONWJ) dalam pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen, teranyar adalah Lapangan Migas Pabuaran yang resmi beralih dikelola MUJ melalui skema KSO, dengan mendirikan PT MUJI Bangun Pabuaran, kemudian produk CNG Plant yang dijalankan MUJ Energi Indonesia.

"Kawasan Subang yang kita lihat membutuhkan pasokan energi yang andal. Sehingga semua potensi yang dimiliki di kawasan tersebut kita lirik, khususnya energi bersih, apakah itu sumber gas bumi, PLTS atau PLTM, kita jajaki melalui MoU ini," kata Sani.

Bukan tanpa sebab, MUJ juga menjadi BUMD yang mendukung langkah pemerintah menuju net zero emission tahun 2060.

Dari aspek peningkatan kapasitas SDM, berkaitan dengan pemberian pelatihan pada pusat pelatihan atau training center (TC), khususnya bagi pelaku industri migas dan energi baru terbarukan, yang diharapkan bisa membantu pelaku industri energi, termasuk BUMD, dalam melakukan pengelolaan energi.

"Fasilitasnya selain kelas, juga ada area praktikum secara langsung. Baik itu hulu migas di Pabuaran, kemudian hilir migas kita punya CNG Plant di Subang," kata Sani pula.

Pusat pelatihan ini, kata dia, sangat penting dilakukan, khususnya bagi BUMD dalam menyerap PI sebesar 10 persen yang wajib ditawarkan kontraktor pada BUMD atau BUMN di wilayah kerja minyak dan gas bumi.

Apa lagi, PI sebesar 10 persen itu memberikan banyak manfaat seperti memberikan keuntungan bagi BUMD yang akan menambah pendapatan daerah, kemudian memberikan pengetahuan, pengalaman BUMD dalam pengelolaan blok migas sebagai kontraktor.

Maka dari itu, diharapkan dengan hadirnya lini usaha PT MUJ berupa fasilitas TC, mampu membantu BUMD lainnya dalam menyerap PI setidaknya di Jabar, sebab tidak harus jauh-jauh menjalani pelatihan ke PPSDM Cepu, Jawa Tengah.

Satu paket pelatihan yang diikuti maksimal 20 orang ini dengan pengajar dari ahli di industri dan universitas ini, kata dia lagi, akan mempelajari mengenai menjalani bisnis CNG Plant dan K3LL industri migas, dimana pengajarnya dari para praktisi ahli dan PPSDM.

"Selama ini yang resmi di PPSDM Cepu. Kami sudah kerja sama untuk membawa itu ke Subang. Artinya, walaupun dilakukan di Subang atau (mungkin) Bandung, sertifikatnya dari PPSDM Migas Cepu," ujarnya sendiri.

Tidak hanya itu, PT MUJ, kata Sani, juga berencana akan membuka kelas jangka panjang yakni satu tahun, dalam pengelolaan energi.

"Sekolah, bukan hanya kursus. Sifatnya jangka panjang. Kita jalankan BUMD pemegang PI 10 persen kita bekali dengan training ini. Ke depannya ke industri kita buka. Seluruh Indonesia bisa. Bahkan ada kelas kita siapkan untuk ekspat (ekspatriat) yang mau belajar soal migas di Indonesia," ujarnya lagi.

Sani berharap, hadirnya sektor usaha PT MUJ berupa pelatihan atau training center manajemen energi, dapat membantu BUMD lainnya.

"Ada konsultasi juga. Karena banyak BUMD baru yang terima PI, tapi enggak bisa (menyerapnya). Ini harus kita sharing," ujarnya pula.
Baca juga: Dinas ESDM Jabar sebut bauran energi terbarukan melampaui target
Baca juga: Gubernur Jabar: WJIS 2022 solusi terhadap potensi krisis pangan

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024