Jakarta (ANTARA) - Para pemeran di film adaptasi "My Annoying Brother" mengatakan bahwa film tersebut akan menghadirkan cerita yang lebih melokal, tetapi tidak jauh berbeda dari karya aslinya yang telah dirilis pada tahun 2016 silam.

"Script yang diadaptasi ke Indonesia ini menurut saya lebih detail, lebih lokal, kayaknya siapapun yang nonton film ini mungkin pernah merasakan ini," kata Vino G. Bastian dalam sesi wawancara khusus di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis.

"Terutama buat yang punya kakak atau adik, nggak harus cowok sama cowok, tapi cewek sama cewek, ceritanya kayak pernah lah dialami banyak orang, " tambahnya.

Film "My Annoying Brother" merupakan film yang diadaptasi dari film Korea Selatan dengan judul sama dan dirilis pada tahun 2016. Dalam film tersebut, Vino G. Bastian berperan sebagai Jaya, seorang mantan narapidana sekaligus kakak dari Kemal.

Baca juga: Vino G. Bastian: Bangun chemistry dengan Angga Yunanda jadi tantangan

Baca juga: Caitlin Halderman riset langsung ke tim judo untuk film barunya


Ada juga aktor Angga Yunanda sebagai Kemal, seorang atlet judo tuna netra sekaligus adik dari Jaya. Selain Vino dan Angga, "My Annoying Brother" juga diisi oleh Caitlin Halderman dan Kristo Immanuel.

Dalam cerita aslinya, "My Annoying Brother" mengisahkan hubungan antara kakak-beradik yang awalnya saling membenci. Seiring berjalannya waktu, keduanya semakin dekat hingga sebuah kenyataan pahit harus mereka alami kembali. Akankah kedua kakak-beradik itu menemukan "akhir bahagia" seperti yang mereka inginkan?

Sepakat dengan Vino, Caitlin Halderman yang berperan sebagai Amanda juga merasa adaptasi film "My Annoying Brother" kali ini memiliki ciri khas tersendiri.

"Dari segi ceritanya seru banget, kita juga pasti menambah 'bumbu-bumbu' yang jadi ciri khasnya juga, banyak naruh hal-hal yang lebih relate sama rakyat Indonesia, kita ada khasnya sendiri," kata Caitlin.

Kristo menambahkan, "(film versi terbarunya) dikasih sentuhan tersendiri oleh sutradara, penulis, dan latarnya jadi Indonesia, ditambah kita banyak main background story-nya yang membuat karakter-karakternya jadi lebih dalam lagi".

Lebih lanjut, para pemain juga tidak merasa khawatir dengan ekspektasi yang mungkin akan dipikirkan oleh penonton. Biasanya, film adaptasi memiliki "tekanan" lebih tinggi karena harus siap dibandingkan dengan karya aslinya.

Menurut mereka, "My Annoying Brother" versi 2024 akan menghadirkan cerita yang lebih dalam dan unsur lokal yang lebih kuat. Oleh sebab itu, para pemain berharap film tersebut dapat diterima dan menjadi pembelajaran baru oleh masyarakat.

"Kalau tekanan, justru jadi motivasi untuk menjadi lebih baik," kata Kristo.

"Buat saya, sekarang udah nggak terlalu ada gap (jarak) antara film original dengan remake karena kita membuat film baik original atau remake harus dengan sepenuh hati dan kualitas mumpuni," tutup Vino.

Film "My Annoying Brother" diproduksi oleh CJ ENM, Lifelike Pictures, dan BASE Entertainment, serta disutradarai oleh Dinna Jasanti. Film tersebut dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 24 Oktober 2024.

Baca juga: Lagu Barsena Bestandhi jadi soundtrack film "My Annoying Brother"

Baca juga: Film Korea "My Annoying Brother" hadirkan adaptasi versi Indonesia

 

Pewarta: Vinny Shoffa Salma
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024