Rehabilitasi DAS di Kawasan Bukit Menoreh diharapkan dapat menjadi tolok ukur pelaksanaan rehabilitasi DAS nasional.
Bali (ANTARA) - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menandatangani Piagam Menoreh "Collaboration for Sustainability" untuk menjamin keberhasilan reklamasi hutan dan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) di Desa Ngadi Rejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

Direktur Jenderal Pengelolaan DAS dan Rehabilitasi Hutan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Dyah Murtiningsih mengatakan rehabilitasi DAS di Kawasan Bukit Menoreh diharapkan dapat menjadi tolok ukur pelaksanaan rehabilitasi DAS nasional.

"Rehabilitasi DAS nasional untuk memastikan keberlanjutan pengelolaan area reklamasi dan rehabilitasi melalui penguatan kelembagaan kelompok tani hutan dan desa, serta memfasilitasi bertemunya produsen dengan pembeli hasil-hasil rehabilitasi DAS guna meyakinkan masyarakat dalam pemasaran hasil-hasil rehabilitasi DAS," kata Dyah melalui keterangan yang diterima di Bali, Kamis.

Penandatanganan dilakukan oleh Zainal Arifin, Direktur Konservasi Tanah dan Air; Nikolas Nugroho Surjobasuindro, Direktur Rehabilitasi Hutan KLHK; Hendro Widjanarko, Direktur Bina Rencana Pemanfaatan KLHK; Widi Hartanto, Kepala DLHK Provinsi Jawa Tengah; Fathimatuzzahra, Kepala Dishut Provinsi Kalimantan Tengah; H Joko Istanto, Kepala Dishut Kalimantan Timur; dan Rochimah Nugrahini, Kepala BPDAS Serayu Opak Progo.

Piagam ini merupakan bentuk komitmen masing-masing perusahaan dalam meningkatkan kolaborasi multi pihak, serta pemanfaatan dan pengelolaan berkelanjutan pascaserah terima.

PTBA juga turut menandatangani Komitmen Multi Pihak "Collaboration for Sustainability". Komitmen ini untuk melaksanakan kolaborasi meningkatkan pemberdayaan masyarakat demi keberlanjutan pemanfaatan dan pengelolaan hasil reklamasi hutan dan rehabilitasi DAS pascaserah terima kepada kelompok tani hutan (KTH) di Kawasan Bukit Menoreh.

VP Pengelolaan Lingkungan dan Penunjang Tambang PTBA mengatakan kolaborasi multi pihak akan memberikan pelatihan budi daya tanaman agroforestry, pelatihan penanganan pascapanen, bimbingan teknis pengelolaan agrowisata tanaman buah serta pelatihan peningkatan mutu hasil panen.

Selain itu, penguatan kelembagaan KTH, pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pengolahan produk turunan, pelatihan digital marketing, dan pemasaran hasil sebagai upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Kolaborasi multi pihak ini adalah wujud komitmen PTBA untuk pembangunan yang berkelanjutan dalam mengawal masa transisi setelah proses penanaman, dilanjutkan dengan penguatan kapabilitas masyarakat dalam pengolahan pascapanen hingga pemasaran produk terutama pasar digital, sehingga masyarakat lebih siap menghadapi tantangan ke depan," kata Amarudin.

Pada kesempatan ini, Amarudin juga secara simbolis menyerahkan bantuan kepada 19 gabungan kelompok tani. Bantuan tersebut berupa pompa air submersible, pompa air listrik, sprayer elektrik, pupuk, biofloc, toren air, selang dan pipa, hydrogel, serta bantuan air bersih 35.000 liter.
Baca juga: PTBA cetak penjualan batu bara 20,1 juta ton di semester I-2024
Baca juga: Dua anak usaha PT Bukit Asam sinergi untuk perdagangan karbon

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024