Pada pekan depan, rupiah bisa berada di level Rp11.300 per dolar AS jika sentimennya masih terjaga

Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore menguat sebesar 35 poin menjadi Rp11.411 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.446 per dolar AS.

"Kondisi politik menjelang pemilihan Presiden yang tidak terlalu panas menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan di dalam negeri sehingga nilai tukar rupiah melanjutkan penguatannya," ujar Ariston Tjendra dari Monex Investindo Futures di Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan bahwa kondisi fundamental ekonomi domestik yang cukup kuat juga menambah sentimen pasar keuangan sehingga arus dana asing terus masuk ke Indonesia.

Dari eksternal, lanjut dia, krisis Ukraina yang cenderung mulai mereda membuat aset-aset berisiko, seperti di Indonesia kembali diminati investor global.

"Arus inflow ke pasar saham cukup kuat, investor global tampak positif memandang perekonomian Indonesia. Pada pekan depan, rupiah bisa berada di level Rp11.300 per dolar AS jika sentimennya masih terjaga," ucapnya.

Selain itu, lanjut dia, yield obligasi Amerika Serikat dengan tenor 10 tahun yang menurun membuat mata uang dolar AS kurang diminati.

"Menurunnya yield obligasi AS itu menandakan bahwa ekonomi AS belum kondusif," kata Ariston Tjendra.

Pengamat pasar uang PT Platon Niaga Berjangka, Lukman Leong mengatakan bahwa faktor politik akan selalu dicermati oleh pelaku pasar keuangan sebagai salah satu kajian dalam berinvestasi.

"Beberapa kandidat calon presiden yang beredar saat ini cukup dinilai positif. Pasar keuangan akan goyah jika kondisi politik tidak stabil, hal itu juga berlaku di negara-negara lain," ujarnya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (16/5), tercatat mata uang rupiah bergerak menguat menjadi Rp11.415 dibandigkan posisi sebelumnya Rp11.587 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014