Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Chatib Basri menilai kondisi perekonomian Amerika Serikat yang belum membaik adalah salah satu faktor eksternal penyebab Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia menembus 5.000.
"Data di AS ternyata tidak sebagus yang diperkirakan sehingga itu mem-boost (menggenjot) arus modal ke emerging market," ujarnya di Jakarta, Jumat.
Faktor lainnya adalah angka pertumbuhan ekonomi Jepang yang relatif baik sehingga menjadi sentimen positif untuk transaksi saham dan membuat arus modal mengalir ke negara-negara berkembang di Asia.
"Angka PDB Jepang itu relatif baik sehingga seperti yang kita perkirakan ekspor mudah-mudahan membaik di triwulan II," katanya.
Ia mengatakan menguatnya IHSG juga didukung faktor internal berupa membaiknya fundamental ekonomi karena defisit neraca transaksi berjalan relatif terjaga, inflasi rendah, kebijakan fiskal yang kuat, dan respon positif pelaku pasar terhadap Pemilu 2014 sehingga kondisi pasar modal tetap kondusif tanpa gejolak.
"Paling tidak (Pemilu Presiden) itu satu putaran sehingga kalau itu terjadi maka Juli sudah terpilih presiden dan ketidakpastian politiknya pun jauh lebih rendah," ujar Chatib.
IHSG Jumat pagi dibuka naik 1,79 poin atau 0,04 persen menjadi 4.993,43 untuk kemudian ditutup pada perdagangan sesi pertama menguat menjadi 5.011,33 atau naik 19,69 poin atau 0,39 persen.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014