Bukan tanpa masalah

Raihan medali emas Agit pada PON Aceh-Sumut bukan tanpa kendala. Sebagaimana yang kerap terjadi di kalangan atlet, Agit sempat mengalami cedera cukup serius pada bagian dadanya, yang menyulitkannya melakukan angkatan bench press.

Berbagai upaya dilakukan Agit untuk memulihkan cedera tersebut, tetapi faktor mental jugalah yang akhirnya menjadi penentu.

“Alhamdulillah saya bisa maksimal di bench press saya. Ada dua bulan kurang lah (sakitnya), ya saya dari situ sudah berobat sana-sini ya percuma lah, tidak ada efeknya. Dipijit sudah, enak. Yang terpenting saya melawan rasa sakit itu. Ngapain mental juara kalah sama rasa sakit. Keinginan saya lebih besar daripada rasa sakit,” ucap Agit.
Lifter Jawa Barat Agit Solihin memperlihatkan foto cedera yang pernah menimpanya kepada para pewarta pada jumpa pers setelah pertandingan angkat berat kelas 120 kilogram putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Seramoe, Banda Aceh, Kamis (19/9/2024). (ANTARA/RAUF ADIPATI)

Saat bertanding, Agit merupakan sosok yang tidak melihat siapa lawan yang dihadapi ataupun berapa catatan angkatan para pesaingnya. Agit lebih memilih fokus kepada dirinya sendiri.

“Hal yang terpenting dalam pikiran saya itu, intinya harus yang terbaik di platform tersebut, harus bisa melawan diri sendiri. Tidak perlu melihat lawan berapapun, yang penting saya mengangkat apapun yang dikasih pelatih ya sudah saya angkat,” ujar Agit.

Medali emas yang diraih Agit merupakan medali emas kesembilan yang didulang Jawa Barat dari angkat berat pada PON Aceh 2024, tetapi menurutnya kesuksesan itu dapat terwujud karena adanya tim kepelatihan, mitra latihan, bahkan mekanik tim yang hebat. Agit sama sekali tidak mengambil kredit untuk dirinya sendiri.

Kini jalan bagi Agit untuk berkiprah di angkat berat sudah terbuka lebar. Doa orang tua, dan tekad untuk memberikan kehidupan yang lebih baik kepada orang-orang tercinta menjadi pemicu utama bagi Agit untuk terus mengukir prestasi.

“Alhamdulillah orang tua saya mendukung, ya karena latar belakang orang tua saya juga secara ekonomi kurang, dari situ saya punya cambukan tersendiri, saya harus semangat, saya harus bisa karena ada keluarga yang harus saya biayai, adik-adik saya terutama. Saya tidak mau kalah, yang penting saya sudah berjuang memberikan yang terbaik,” yakin Agit.

Baca juga: Inilah perbedaan mendasar angkat besi dan angkat berat

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024