"Ya partai kami untuk pemilu legislatif tingkat DPRD Kota Surakarta bisa mendapat kursi melebih target, tetapi untuk tingkat Provinsi Jawa Tengah tidak dapat kursi, dengan kegagalan ini maka saya akan mengundurkan diri dari Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta," kata Rudy yang juga menjabat sebagai Wali Kota Surakarta di ruang kerjanya, Jumat.
Ia mengatakan surat pengunduran diri ini akan disampaikan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, setelah dilakukan pengumuman pasangan Capres dan Cawapres pada Pilpres secara resmi mendatang.
"Saya tegaskan bahwa pengunduran ini tidak ada kaitannya dengan majunya mantan Wali KOta Surakarta Joko Widodo (Jokowi) sebagai bakal calon presiden dari PDI Perjuangan. Saya akan mendukung penuh kepada Jokowi maju sebagai bakal calon presiden dan, saya targetkan menang untuk Solo," kata Rudy.
Ia mengatakan kemenangan DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta dalam pemilu legislatif, tanpa diimbangi dengan menempatkan wakilnya di DPRD Provinsi Jawa Tengah masih kurang lengkap. Pengunduran diri ini merupakan bentuk tanggung jawab sebagai pemimpin.
"Ya Kota Surakarta sudah dua periode gagal menempatkan wakilnya untuk duduk di DPRD Provinsi Jawa Tengah dan sekarang ini gagal lagi dan ini jelas akan mempengaruhi dari kebijakan-kebijakan yang diputuskan dewan yang menyangkut kepentingan Kota Surakarta, karena tidak mempunyai wakil," katanya.
Rudy mengatakan hal ini bisa diketahui ketika Kota Surakarta tidak punya wakil yang duduk di DPRD Provinsi Jawa Tengah, anggaran bantuan pembangunan yang diberikan selalu tidak memadai.
"Ya ini memang wajar karena tidak ada wakil yang memperjuangkan lain halnya kalau punya wakil di sana," katanya.
Ia mengatakan hampir semua daerah di eks Karesidenan Surakarta mempunyai wakil yang duduk di DPRD Provinsi Jawa Tengah, terkecuali Kota Surakarta.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014