Coba Anda tanya kepada setiap orang apakah mereka senang menjadi cadangan, maka jawabnya adalah tidak
Jakarta (ANTARA News) - Tim juara Piala Dunia 1998, Prancis yang berjuluk "ayam jantan" masih menyisakan pertanyaan apakah mampu berkokok nyaring pada putaran final Piala Dunia 2014 di Brazil, setelah tim itu harus "jungkir balik" berjuang menjamin tempat di ajang sepakbola paling bergengsi di dunia tersebut.
Prancis terpaksa harus melakukan playoff melawan Ukraina untuk memastikan tempatnya di Brazil, dan bahkan tim itu nyaris tersingkir karena sempat keok pada pertandingan leg pertama di Kiev, kalah 0-2.
Namun tampaknya mental juara mampu mengangkat motivasi skuat untuk membalikkan keadaan, dan itu benar-benar terjadi, sang Ayam Jantan menang besar 3-0 di kandang pada leg kedua, dan itu cukup untuk mengantar mereka ke Brazil.
Prancis, pemenang Piala Dunia 1998, bisa saja menggebrak di Piala Dunia dengan sederetan pemain handal yang mereka miliki saat ini.
Katakan pemain kawakan seperti Franck Ribery masih akan menjadi motor timnas Prancis, dan gerakannya akan semakin gesit dengan dukungan beberapa pemain muda Karim Benzema (Real Madrid) dan Oliver Giroud (Arsenal) yang berada di posisi striker.
Namun sayang gelandang Bayern Munich Ribery sepertinya tidak akan bisa berduet dengan Samir Nasri (Manchester City) yang baru-baru ini terpaksa dicoret oleh pelatih Didier Deschamps dari daftar nama skuad Prancis dengan alasan yang kurang pasti.
Padahal pemain berusia 26 tahun itu bermain cukup cemerlang bersama klubnya musim ini, namun keputusan sang pelatih memang sudah menjadi takdir baginya.
"Dia starter di City, tapi tidak di Prancis, dan sepertinya dia tidak suka menjadi pemain cadangan, dan saya beritahu Anda bahwa hal itu bisa dirasakan di skuat," kata pelatih yang pernah ikut membawa timnas Prancis menjuarai Piala Dunia di kandang pada 1998.
Sementara Nasri sendiri protes dengan pencoretan nama dirinya dari daftar timnas, dia tidak bisa terima keputusan itu.
"Tapi ya sudahlah, meski itu mengejutkan saya sudah siap mental. Jika Anda ingin bicara kepada pelatih dan pelatih tidak mau bicara dengan Anda, maka Anda tidak akan ke Piala Dunia," kata Nasri.
"Coba Anda tanya kepada setiap orang apakah mereka senang menjadi cadangan, maka jawabnya adalah tidak," tambahnya.
Tampaknya Samir Nasri cukup terpukul dengan keputusan pelatih itu tentang dirinya, sehingga pemain muda itu menyatakan akan berfikir ulang tentang masa depannya di timnas Prancis.
"Ini sangat sulit, gagal di dua Piala Dunia bukanlah hal yang menyenangkan," tambahnya.
Pengalaman 2010 diharap tidak terulang
Didier Deschamps tahu persis bahwa kondisi hubungan pelatih dan pemain harus selalu dijaga agar kekompakan tim bisa tetap kokoh.
Piala Dunia empat tahun lalu di Afrika Selatan menjadi pengalaman yang cukup memilukan bagi timnas Prancis. Prancis langsung tersingkir pada babak awal dengan terus mengalami kekalahan di babak grup.
Ketidakharmonisan pelatih Raymond Domenech dan pemain memicu sikap yang dilakukan tiga pemain inti Prancis saat di Piala Dunia 2010 itu, Nicolas Anelka, Patrick Evra, Franck Ribery dan Jeremy Toulalan dikenai hukuman oleh pelatih karena menolak ikut latihan.
"Para pemain sebelumnya tidak memiliki hubungan yang baik dengan timnas, sekarang sudah normal dan mereka memiliki kewajiban untuk meninggalkan kesan yang baik bagi publik Prancis, mereka harus memberikan semangat dan komitmen untuk mewakili Prancis," kata Deschamps.
Tim Prancis mencatat telah 15 kali tampil di ajang Piala Dunia yaitu pada 1930, 1934, 1938, 1954, 1958, 1964, 1978, 1982, 1986, 1998, 2002, 2004, 2006 2010, 2014, dan menjadi juara pada 1998 saat Prancis menjadi tuan rumah.
Pewarta: Aris Budiman
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014