Jakarta (ANTARA) - Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024, Pramono Anung-Rano Karno membahas soal kelanjutan Jakarta saat bertemu dengan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja alias Ahok di Simpang Susun Semanggi.
 
"Kami belajar tentang pr (tugas) yang ditinggalkan para gubernur pendahulu dan Pak Ahok terus terang meninggalkan banyak warisan (legacy) yang belum selesai, akan kami teruskan, termasuk tadi yang disampaikan Pak Ahok tentang Monas, Simpang Semanggi dan lainnya," kata Pramono usai bertemu dengan mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja alias Ahok di Simpang Susun Semanggi, Kamis.
 
Pramono mengaku, dirinya bersama Rano Karno akan memasukkan program langkah-langkah perbaikan mendasar yang dilakukan Ahok di Jakarta.
 
Usai berdiskusi, Pramono melihat pemikirannya sama dengan Ahok, yakni memikirkan soal Balai Rakyat, hingga permasalahan rakyat yang tidak mampu menikahkan anaknya.
 
Oleh karena itu, katanya, pertemuannya ini bersama Ahok untuk menimba ilmu, menggali pengalaman dan memasang keberanian untuk menuntaskan setiap permasalahan di Jakarta.

Baca juga: KPU DKI ajak masyarakat bijak gunakan hak pilih jelang tahap penetapan
 
"Misalnya mengenai Balai Rakyat, rakyat miskin kota rakyat terbawah yang memang tidak mampu menikahkan anak, menyunatkan anaknya harus ada kemudahan yang diberikan oleh pemerintah daerah Jakarta untuk itu, termasuk PPSU atau Pasukan Oranye yang sekarang naik ijazah sampai SLTA, SD aja cukup. Karena yang penting kerja dengan rajin dan baik gitu ya," jelas Pramono.
 
Selain itu, Pramono juga akan melanjutkan dan membuka kembali aduan dari masyarakat secara langsung ke Balai Kota.
 
Dalam kesempatan itu, Ahok berharap jika nantinya pasangan Pramono Anung-Rano Karno terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur, pasangan tersebut bisa melanjutkan pola kerja sama yang pernah dibangun dirinya.
 
"Jadi, saya kira inilah yang Mas Pram dan Bang Rano akan teruskan pola-pola kerja sama dengan swasta yang bisa menguntungkan seluruh 'stakeholders', itu sih rencananya," ucap Ahok.
 
Hal tersebut dikatakan Ahok saat mengingat proyek jembatan Simpang Susun Semanggi yang dibangun di masanya merupakan pola kerja sama antara pemerintah dan pihak swasta.

Baca juga: Dharma-Kun sambangi Sutiyoso

Menurut Ahok, pola kerja sama tersebut bisa menghasilkan sesuatu yang saling menguntungkan.
 
"Ya, kita juga jelaskan beliau ingin tahu Semanggi kenapa dasarnya, jadi kebijakan ini adalah menguntungkan semua pihak. Jadi, si pengembang juga akan dinaikkan nambah keuntungan. Jadi, dia dikasih kontribusi sama kita membangun Jembatan Semanggi termasuk trotoar ini, semua tuh dari mereka, dana mereka," jelas Ahok.
 
Sementara itu, Pramono mengaku Jembatan Simpang Susun Semanggi merupakan salah satu peninggalan dari Ahok yang berharga.
 
"Salah satu peninggalan luar biasa dari Pak Ahok adalah di Simpang Semanggi ini, maka kenapa kemudian ketika Pak Ahok menawarkan di Simpang Semanggi saya senang sekali," ucap Pramono.
 
Kampung Bayam
Usai pertemuan tersebut, Pramono juga menyampaikan rencananya menyelesaikan persoalan warga Kampung Bayam.

Baca juga: Paslon cagub DKI Jakarta RIDO sambangi kediaman SBY di Cikeas

Menurut Pramono, persoalan tersebut bermula ketika kesepakatan penyerahan kunci rusun tak kunjung terealisasi.
 
"Kampung Bayam pun akan kami selesaikan, saya berjanji akan menyelesaikan persoalan Kampung Bayam, kenapa sampai hari ini kunci yang sudah jadi kesepakatan kok belum diberikan, kan itu sumber masalahnya," janji Pramono.
 
Terlebih lagi, menurut Pramono salah satu solusi yang efektif untuk menyelesaikan persoalan Kampung Bayam yakni dengan menyerahkan pengelolaan rusun kepada warga Kampung Bayam sesuai kesepakatan awal.
 
"Kemudian karena ada protes-protes, ada konflik, sehingga hari ini belum terselesaikan. Maka kami kalau akan menyelesaikan persoalan itu, yang harus diutamakan karena rumah susun itu dibangun memang untuk kompensasi itu, sehingga prioritas hanya untuk itu, nggak boleh ada yang lain," jelas Pramono.
 
Harga wisata
Pramono juga berkeinginan mengoreksi ulang harga tempat-tempat wisata yang ada di Jakarta agar tidak lagi memberatkan masyarakat yang ingin melepas penat.

Baca juga: Bawaslu: Narasi coblos tiga pasangan calon tidak dapat dibenarkan
 
"Yang paling utama adalah fasilitas yang selama ini bisa untuk 'refreshing' (memulihkan kesegaran) yang saya anggap masih mahal. Contohnya Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Makanya kalau terpilih harganya saya akan koreksi kembali," kata Pramono.
 
Pramono menyebut bersama calon wakil gubernur Rano Karno jika terpilih nanti akan melakukan perbaikan objek wisata di Jakarta agar bisa menarik minat wisatawan domestik.
 
Perbaikan tempat wisata juga menjadi salah satu target Pramono sekaligus menyediakan tempat wisata dengan harga terjangkau.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta telah menyatakan ketiga paslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta memenuhi syarat administratif untuk maju di Pilkada 2024 yang digelar 27 November 2024.
 
Ketiga paslon tersebut adalah Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel), Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen.

Baca juga: KPU Jakpus butuh 10.773 petugas KPPS untuk Pilkada 2024

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024