Kelompok 'Sahabat Suriah' kecam rencana Pemilu Presiden di Suriah

  • Jumat, 16 Mei 2014 06:55 WIB
Kelompok 'Sahabat Suriah' kecam rencana Pemilu Presiden di Suriah
Anggota delegasi "The Friends of Syria" melakukan foto bersama. (REUTERS/Benoit Tessier)
menyebut pemilu itu sebagai pergelaran "yang tidak sah" dan merupakan "parodi demokrasi".

Jakarta (ANTARA News) - Kelompok negara yang tergabung dalam "Sahabat Suriah (Friends of Syiria)" mengecam rencana Bashar al- Assad untuk menggelar Pemilu Presiden pada 3 Juni mendatang di tengah perang saudara.

Pernyataan bersama dari 11 negara yang terlibat di London itu menyebut pemilu itu sebagai pergelaran "yang tidak sah" dan merupakan "parodi demokrasi". Mereka juga mendesak masyarakat internasional untuk menolak apapun hasilnya. Demikian diberitakan Reuters.

Kesebelas negara yang tergabung dalam "Sahabat Suriah" adalah Inggris, Mesir, Prancis, Jerman, Italia, Yordania, Qatar, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat.

"Rencana pemilu tersebut adalah lelucon yang menghina dan palsu," kata Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry setelah pertemuan tersebut.

Selain menentang rencana gelaran Pemilu Presiden di Suriah, kelompok Sahabat Suriah ini juga akan meningkatkan bantuan kepada pihak oposisi moderat di Suriah.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, bahwa "Sahabat Suriah" berniat "untuk meningkatkan upaya pengiriman bantuan kemanusiaan tanpa mempertimbangkan keberatan dari pihak rezim (Bashar)."

Pemerintah Suriah sendiri dinilai sering menghambat pengiriman bantuan makanan dan sejumlah peralatan lainnya dari badan internasional kepada masyarakat sipil yang semakin putus asa. Amerika Serikat, yang menyediakan bantuan kemanusiaan senilai 1,7 milyar dolar AS, menyatakan frustasi atas hal tersebut.

"Bantuan tidak sampai ke tangan orang yang membutuhkan. Bantuan itu harus melalu satu pintu, yaitu Damaskus, dan dikontrol oleh rezim Bashar. Ini tentu saja tidak dapat diterima," kata Kerry.

Suara yang sama juga sempat dinyatakan pada pekan lalu oleh direktur pelaksana bantuan PBB di Suriah, John Ging. Dia menuduh pemerintah Bashar telah memblokade bantuan medis yang ditujukan kepada penduduk wilayah kelompok oposisi.

Sementara di tempat terpisah Rusia menyatakan bahwa tindakan kelompok negara "Sahabat Suriah" yang hanya membantu satu pihak saja--yaitu kelompok oposisi moderat di Suriah-- menyebutnya sebagai "tindakan destruktif".

(G005)

Penerjemah: Ella Syafputri
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait