Jakarta (ANTARA News) - Berduet dengan penyanyi tenor terbaik Australia James Egglestone, tak membuat Alexander Liaw Dalon Thamrin rendah diri. Delon, demikian "runner up" Indonesian Idol 2004 biasa disapa, tampil percaya diri menjadi patner bernyanyi lulusan Victoria College of the Arts dan Melba Conservatorium of Music itu. Menyanyikan lagu "La donna e mobile" karya komponis dunia, Guiseppe Verdi, kedua pria ganteng itu seolah lebur dalam repertoar musik yang dibangun dalam konser simfonik "Twilite Orchestra". Tapi sayang, duet mereka tak berjalan mulus. Di tengah-tengah lagu, tiba-tiba mikrofon Egglestone mati, sehingga keindahan suara tenor peraih beasiswa "Belcanto Scholarship", yang meliuk-liuk itu untuk beberapa saat tak dapat dinikmati penonton. Untung saja, Delon yang malam itu tampil lebih kasual, cepat tanggap dan segera mengulurkan mikrofon yang ia pegang kepada Egglestone. Usai menyelesaikan bait nyanyiannya, giliran James Egglestone mengulurkannya kepada Delon. Adegan saling memberi mikrofon itu, berlangsung jenaka. Saat mengulurkan mikrofon ke Delon, Egglestone membungkukkan badan seolah hendak mempersembahkan bunga kepada sang kekasih. "Gerrrr," kontan derai tawa penonton yang memadati pertunjukan konser simfonik bertajuk "Patriotissimo" terdengar seantero Istora Senayan Jakarta, tempat konser itu berlangsung. Suara Delon sungguh tak bisa lagi dibilang "mentah", sebagaimana olokan para juri "Indonesian Idol", Dimas Jayadinigrat tiga tahun lalu. "Duh merdunya suara Delon, tak kalah deh sama James Egglestone," kata seorang "Delonner", julukan bagi para penggila Delon. Namun, "drama panggung" tidak hanya berhenti di situ, saat mereka harus menduetkan bait-bait terakhir lagu tema (theme song) Rigoletto itu, mikrofon itu tak cukup peka untuk menangkap detail suara mereka.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006