Jayapura (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Jayapura berharap agar para nelayan di wilayah setempat dapat memiliki perangkat komunikasi marine hal ini guna mencegah terjadinya musibah selama melaut.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Jayapura Abdul Nasir di Jayapura, Kamis, mengatakan perangkat radio komunikasi marine sudah jelas frekuensinya untuk keselamatan pelayaran.
“Sehingga tidak ada alasan bagi pengusaha perikanan dan nelayan untuk tidak menggunakan perangkat radio secara aman dan legal,” katanya.
Baca juga: Kominfo dan TNI AL akan tertibkan frekuensi radio maritim
Baca juga: Kominfo dan TNI AL akan tertibkan frekuensi radio maritim
Menurut Abdul, dengan pemanfaatan radio maritim bisa melindungi para nelayan dari terjadinya bencana saat tengah melaut.
“Radio marine adalah sistem transceiver radio dua arah yang mana dari kapal ke kapal dan kapal ke pantai,” ujarnya.
Dia menjelaskan perangkat komunikasi marine ini merupakan salah satu upaya penyelamatan bagi para nelayan yang akan berlayar sehingga ini menjadi salah satu kelengkapan yang wajib dibawa saat melaut.
Baca juga: Kemenhub minta nelayan lengkapi kapal dengan komunikasi radio
Baca juga: Kemenhub minta nelayan lengkapi kapal dengan komunikasi radio
"Selain radio marine, kami imbau nelayan tetap menggunakan life jacket serta ikuti pula prosedur pelayaran dan membuat signal saat dalam kondisi bahaya," katanya lagi.
Dia menambahkan, pihaknya kini terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait dengan keselamatan pelayaran bagi para nelayan.
“Pada umumnya nelayan telah mengetahui tata cara berlayar dan menyelamatkan diri saat cuaca buruk namun sosialisasi dan edukasi terus dilakukan untuk itu kami juga memberikan sertifikasi dan buku pelaut merah yang khusus digunakan nelayan,” ujarnya Abdul Nasir.
Baca juga: Kominfo-Kemenhub sepakat tingkatkan kompetensi nelayan gunakan radio
Baca juga: Kominfo-Kemenhub sepakat tingkatkan kompetensi nelayan gunakan radio
Pewarta: Qadri Pratiwi
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024