Yang jelas Golkar tak akan di luar atau memilih oposisi. Prabowo maupun Jokowi tak berminat berkoalisi dengan Aburizal Bakrie tetapi dengan Golkar, mereka berharap besar,"

Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Ahmad Taufan Damanik mengatakan Prabowo Subianto dan Jokowi perlu menunggu Rapimnas Partai Golkar untuk memastikan partai itu mendukung ke salah satu dari mereka atau membuat poros baru.

"Yang jelas Golkar tak akan di luar atau memilih oposisi. Prabowo maupun Jokowi tak berminat berkoalisi dengan Aburizal Bakrie tetapi dengan Golkar, mereka berharap besar," kata Taufan di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan dua bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto dan dari PDIP Joko Widodo perlu menunggu hasil Rapimnas Partai Golkar dalam waktu dekat ini yang akan memutuskan dengan siapa Partai Golkar akan berkoalisi.

Taufan menegaskan meskipun Partai Golkar sudah buntu dengan pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sebagai presiden, kesepakatan koalisi tidak bisa ditentukan sendiri oleh Aburizal Bakrie.

Partai Golkar, katanya, tetap akan memutuskan masalah itu secara kelembagaan melalui forum Rapimnas.

Pimpinan partai politik yang diajak komunikasi oleh Aburizal Bakrie, menurut dia, sebaiknya tidak besar kepala lebih dulu.

"Komunikasi tersebut bisa saja hanya akan sebatas jadi manuver politik Aburizal. Ya mau tak mau mereka harus bersabar menunggu hasil Rapimnas," katanya.

Aburizal masing-masing sudah dua kali bertemu dengan Prabowo Subianto dan Joko Widodo, dan mantan Menko Kesra itu juga sudah bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum DPP Partai Demokrat dan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

Taufan mengatakan Partai Golkar masih memiliki tiga opsi untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 yakni berkoalisi dengan Prabowo Subianto, berkoalisi dengan Joko Widodo, atau membuat poros baru dengan Partai Demokrat.
(B009/A011)

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014