"Tiga warga Sleman yang suspect MERS-CoV yakni dua warga Kecamatan Prambanan, dan satu warga Kecamatan Mlati," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini, Kamis.
Menurut dia, dugaan ini setelah tiga orang tersebut memiliki gejala awal penyakit MERS-CoV, usai menunaikan ibadah umroh, seperti suhu badan tinggi, sesak nafas, dan batuk pilek.
"Selain itu, ada pula riwayat atau kontak dengan hewan unta. Atas kondisi tersebut ketiganya dinyatakan suspect MERS-CoV," katanya.
Ia mengatakan, untuk mengantisipasi dan penangganan lebih lanjut, mereka dinyatakan suspect MERS-CoV.
"Tiga warga yang suspect MERS-CoV itu, yang warga Kecamatan Mlati berinisial S (50), dan yang warga Kecamatan Prambanan yakni berinisial SS (62) dan SY (73)," katanya.
S tiba di Sleman pada Sabtu (10/5) lalu, dan menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.
Sedangkan SS dan SY tiba di Sleman pada Kamis (8/5) lalu, dan saat ini menjalani perawatan di RSUD Panembahan Senopati, Kabupaten Bantul.
"Dari laporan terakhir, kondisi ketiga warga yang suspect MERS-CoV tersebut sudah membaik, namun masih harus menjalani perawatan di rumah sakit," katanya.
Mafilindati menegaskan, meski diduga suspect MERS-CoV, namun untuk memastikan masih menunggu serelogi atau pemeriksaan tes kekebalan terhadap MERS-CoV.
"Hasil serelogi sendiri diperkirakan baru keluar tiga hari lagi. Sehingga minggu depan baru dapat diketahui. Kami sebenarnya sudah mensosialisasikan kepada calon jamaah haji yang sedang mengikuti manasik terhadap virus ini, termasuk apa saja yang harus dilakukan untuk mengantisipasinya," katanya.
(V001/M008)
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014