Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin, Red) memenuhi seluruh kriteria untuk menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres mendatang,"

Jakarta (ANTARA News) - Gerakan Pemuda Kebangkitan Bangsa (Garda Bangsa), sayap pemuda Partai Kebangkitan Bangsa, mengajukan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden pendamping Joko Widodo atau Jokowi.

"Cak Imin (panggilan akrab Muhaimin, Red) memenuhi seluruh kriteria untuk menjadi pendamping Jokowi dalam Pilpres mendatang," kata Ketua Umum Garda Bangsa M Hanif Dhakiri di Jakarta, Kamis.

Muhaimin, kata Hanif, merupakan pemimpin yang komplit. Muda, visioner, memiliki rekam jejak dan integritas bagus, berpengalaman di eksekutif dan legislatif, serta memiliki basis dukungan kuat di kalangan NU.

Selain itu, kata Hanif, karakter kepemimpinan Jokowi yang sederhana dan tidak berjarak dengan rakyat selaras dengan gaya kepemimpinan Muhaimin yang berkultur pesantren yaitu bersahaja dan egaliter.

"Keduanya adalah kombinasi yang tepat untuk Indonesia baru yang lebih baik," kata Hanif yang juga Ketua DPP PKB itu.

Hanif menjamin seluruh kekuatan struktural dan kultural PKB maupun NU akan lebih bisa berjuang habis-habisan untuk memenangkan Jokowi apabila Muhaimin Iskandar, yang merupakan keturunan pendiri NU, mendampinginya sebagai cawapres.

Kombinasi Jokowi-Muhaimin, menurut Hanif, juga akan menegaskan kebersamaan PDIP-PKB sebagai kebersamaan ideologis dan strategis.

"Jokowi-Muhaimin akan menjadi simbol kebersamaan NU dan Marhaen, dua kekuatan politik yang merupakan pemegam saham utama NKRI. Duet Jokowi-Muhaimin sungguh pas mengusung cita-cita Trisaksi Bung Karno," katanya.

Hanif menilai Muhaimin memiliki banyak nilai tambah yang akan memperkuat posisi Jokowi, baik saat bertarung dalam pemilu presiden maupun ketika terpilih nanti.

"Insya Allah bisa menang satu putaran," kata Sekretaris Fraksi PKB DPR itu.

Hanif yakin Jokowi dan Megawati akan mempertimbangkan usulan Garda Bangsa itu karena rasional dan pas selera ideologisnya.

(S024/M009)

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014