Medan (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni menyatakan sejauh ini Pemerintah Provinsi Sumut beserta panitia dan pihak-pihak terkait senantiasa bergerak cepat mengatasi beragam kekurangan dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
"Berbagai kekurangan, keterbatasan yang ada, terus kita benahi. Mana kala ditemukan kekurangan kita langsung perbaiki, kita bergerak cepat," kata Fatoni dalam konferensi pers bertajuk "Sumatera Utara Bangga Jadi Tuan Rumah PON XXI 2024" di Medan, Sumatera Utara, Kamis.
Ia mencontohkan kekurangan tersebut di antaranya adalah terkait dengan kebocoran-kebocoran yang terjadi di arena pertandingan akibat faktor cuaca, seperti hujan deras yang diikuti dengan angin kencang.
"Kami segera tutup (kebocoran itu) sehingga pertandingan bisa dilanjutkan. Karena faktor alam kemarin ada badai yang tentu juga di luar harapan kita," ujar dia melanjutkan.
Berikutnya, Fatoni menyampaikan kekurangan dalam pelaksanaan PON XXI, terutama di Sumatera Utara juga ada pada persoalan keterlambatan pengiriman makanan.
"Ada keterlambatan mungkin, keterlambatan makanan, kita segera perbaiki," ucap dia.
Dalam kesempatan yang sama, Fatoni menyampaikan pula bahwa seluruh pihak di Sumatera Utara beserta semua pemangku kepentingan yang ada sangat serius dalam mempersiapkan PON XXI. Hal itu, kata dia, tampak dari sisi kepanitiaan yang melibatkan beragam unsur.
"Di Sumatera Utara ini, panitia gabungan dari seluruh komponen, baik itu pemerintah daerah, TNI, Polri, maupun kejaksaan," ucap dia
Seluruh pihak itu, kata dia menambahkan, berupaya maksimal memastikan PON XXI berjalan dengan baik.
Ke depannya, Fatoni berharap kekurangan dalam penyelenggaraan PON XXI dapat menjadi pembelajaran bagi penyelenggara PON berikutnya, yakni PON XXII pada tahun 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Hujan angin yang menerpa Aceh dan Sumut setara 55,56 kilometer per jam
Baca juga: Talang air lapangan tembak ambruk akibat hujan lebat
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024