Zhengzhou (ANTARA) - Provinsi Henan, China Tengah, mengaktifkan sebuah mekanisme tanggap darurat untuk Topan Bebinca, demikian menurut biro manajemen kedaruratan provinsi tersebut, Rabu (18/9).
Provinsi itu menerjunkan 150 tim penyelamat yang terdiri dari 4.859 personel, yang dilengkapi dengan lebih dari 1.600 peralatan penyelamat khusus, termasuk buldoser, sarana komunikasi, dan truk drainase. Sebuah helikopter juga telah dikerahkan untuk membantu upaya-upaya respons cepat.
Dari Rabu pukul 07.00 hingga 16.00 waktu setempat, wilayah utara dan timur-tengah provinsi itu mengalami hujan dan badai petir, dengan hujan lebat dan badai yang khususnya memengaruhi kota-kota seperti Shangqiu.
Pusat topan itu bergerak menuju Kota Zhoukou, Henan, pada Rabu pagi. Diperkirakan bahwa Bebinca akan bergerak perlahan ke arah barat pada kecepatan 5 hingga 10 kilometer per jam, dengan intensitas yang terus melemah.
Biro meteorologi provinsi tersebut telah meningkatkan tanggap daruratnya menjadi peringatan hujan badai Level-III, yang merupakan tingkat respons tertinggi ketiga.
Bebinca, topan ke-13 tahun ini menurut perhitungan otoritas meteorologi China, mendarat di Shanghai pada Senin (16/9) sekitar pukul 07.30. Topan tersebut, yang memiliki kecepatan angin maksimum di dekat pusatnya hingga 42 meter per detik, menghantam wilayah Lingang di Distrik Pudong.
Topan itu diperkirakan sebagai topan terkuat yang melanda Shanghai dalam 75 tahun terakhir.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024