Moskow (ANTARA) - Aturan Uni Eropa mengenai suaka dan migrasi tetap mengikat bagi Belanda meskipun Den Haag berniat untuk meninggalkannya (tidak memberlakukan lagi aturan Uni Eropa soal suaka dan migrasi), lapor penyiar Belanda NOS pada Rabu (18/9), mengutip Komisioner Uni Eropa Ylva Johansson.

Sebelumnya pada hari itu, Menteri Suaka dan Migrasi Belanda Marjolein Faber, dalam surat yang ditujukan kepada Komisi Eropa, menyatakan niat Belanda untuk memperketat aturan suaka internal, dengan demikian meninggalkan aturan migrasi Uni Eropa.

Namun, menurut laporan, Johansson merespons bahwa aturan Uni Eropa mengenai suaka dan migrasi tetap mengikat bagi Belanda, seraya menambahkan bahwa Pakta Migrasi dan Suaka kemungkinan besar tidak akan diubah dalam waktu dekat.

Ia juga menyebut bahwa tidak ada perubahan kebijakan Uni Eropa mengenai suaka yang diharapkan dalam waktu dekat.

Pemerintah koalisi baru sayap kanan di Belanda mengumumkan pekan ini bahwa mereka akan mencari pengecualian bagi negara tersebut dari peraturan suaka Uni Eropa untuk mengurangi imigrasi yang tidak teratur.

Geert Wilders, pemimpin Partai Kebebasan sayap kanan ekstrem yang mendominasi pemerintahan setelah memenangi pemilu umum November lalu, berjanji untuk memperkenalkan kebijakan suaka paling ketat yang pernah ada.

Sumber: Sputnik-OANA
Baca juga: Migrasi ilegal ke Eropa meningkat pesat 2023, Jerman jadi tujuan utama
Baca juga: Parlemen Eropa setujui reformasi migrasi yang sebelumnya ditentang
Baca juga: Dewan EU dan Parlemen Eropa capai kesepakatan soal reformasi migrasi

Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024