Hamilton, Kanada (ANTARA) - Dewan Keamanan PBB (DK PBB) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan darurat pada Jumat (20/9) sore untuk membahas ledakan massal penyeranta (pager), perangkat komunikasi kecil, di Lebanon, di mana Pemerintah Beirut dan Hizbullah menyalahkan Israel.
Slovenia, yang menjabat sebagai presiden DK PBB untuk periode ini, mengumumkan pada Rabu (18/9) bahwa permintaan Aljazair untuk mengadakan pertemuan darurat telah diterima.
Sesi darurat itu dijadwalkan akan berlangsung pada Jumat pukul 15:00 waktu setempat.
Sebelumnya pada Rabu, gelombang baru ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai lebih dari 300 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Dalam dua hari terakhir, insiden ini telah menewaskan 21 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya.
Hadi Hachem, duta besar Lebanon untuk PBB, menggambarkan ledakan pager tersebut sebagai "agresi yang setara dengan kejahatan perang," dan memperingatkan bahwa hal tersebut akan memperburuk konflik.
Ledakan pager ini terjadi di tengah meningkatnya eskalasi di perbatasan antara Israel dan Hizbullah, yang telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya perang mematikan Tel Aviv di Jalur Gaza.
Serbuan di Jalur Gaza oleh Israel telah menewaskan lebih dari 41.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, setelah serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Pemerintah: Pager yang meledak di Lebanon 'tak pernah ada' di Hungaria
Baca juga: Negara Arab dan Islam tunjukkan solidaritas buat Lebanon usai ledakan
Baca juga: Rusia sebut ledakan penyeranta di Lebanon adalah perang hibrida
Penerjemah: Primayanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2024