Kalau kita konsepnya terlalu monoton, mungkin tidak akan disukai
Badung (ANTARA) - Kepala Bagian Hubungan Antar Lembaga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Arijan Prasodjo mengatakan sosial media memiliki peran dalam mengenalkan isu lingkungan ke masyarakat.

Dalam peluncuran serial Kami Memohon dari Program Bakti Lingkungan Djarum Foundation, ia mengatakan kampanye lingkungan melalui film di YouTube ini sebagai contohnya.

“Saya pikir dengan menggunakan media sosial, apalagi yang ini seri 1-4 sudah ditonton 17,5 juta penonton, bayangkan jumlah tersebut kemudian mengetuktularkan ke tetangga dan saudara, ada berapa juta lagi yang akan terpengaruh,” katanya di Kabupaten Badung, Rabu (18/9) malam.

Diketahui serial yang bagian kelimanya akan diunggah pada 21 September 2024  berkisah tentang sekelompok anak muda yang datang ke desa terpencil dan mendapat karma karena merusak pohon di sana.

Baca juga: KLHK sediakan bibit pohon gratis untuk penghijauan

KLHK melihat upaya mengingatkan manusia tentang menjaga pohon dan hutan ini tepat, apalagi memanfaatkan sosial media yang mudah diakses siapa saja.

“Jadi luar biasa dampaknya dan selama ini kegiatan kami membutuhkan pemengaruh untuk mempengaruhi generasi muda agar peduli kepada lingkungan, kepada pohon, karena tadi dicontohkan kalau kita jadi pohon bagaimana sakitnya kalau dipatahkan,” ujarnya.

Namun Arijan menyadari minat terhadap serial atau konten di sosial media yang berkaitan dengan isu lingkungan kurang diminati masyarakat. Untuk itu yang menjadi PR adalah pengemasan konten, dimana salah satu yang ia lihat menjadi tren belakangan adalah konten berbau horor

“Memang kepedulian agak kurang, jadi tadi dikemas dengan menarik karena ada unsur drama, haru, humor, horor, jelas satu pengemasan itu. Kedua agar konten itu menarik agar teman-teman dan generasi muda yang kita sasar,” kata dia.

Baca juga: Web series BLDF "Kami Memohon" kuatkan karakter cinta lingkungan

“Kalau kita konsepnya terlalu monoton, mungkin tidak akan disukai. Tetapi tadi saya lihat dengan tiap bagian yang ditayangkan secara terpisah dengan jadwal tertentu orang akan penasaran, mudah-mudahan itu bisa merangsang Gen Z,” ucapnya.

Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata (Dinas) Bali Ida Bagus Adi Laksana sebagai tuan rumah peluncuran serial ini sepakat karena Bali sendiri sebagai daerah pariwisata mendukung upaya-upaya menjaga keindahan alam.

Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengatakan pengambilan isu pohon dan hutan itu bukan semata-mata melihat kondisi di Indonesia, melainkan lebih besar lagi isu global.

“Krisis lingkungan sudah menjadi isu dunia bukan hanya Indonesia lagi, pemimpin dunia pun sudah melakukan konferensi yang mengingatkan urgensi ini, jadi saya rasa ini menjadi tanggung jawab kita semua terutama generasi muda,” ujarnya.

Baca juga: KLHK dukung peningkatan keterlibatan "Gen Z" dalam Perhutanan Sosial
Baca juga: KLHK: Gen-Z dan milenial pilar penentu pengelolaan hutan lestari

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024