Komoditi yang diekspor ke Vietnam yakni produk turunan kelapa, perikanan dan turunan pala.

Manado (ANTARA News) - Nilai ekspor dari Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke negara Vietnam mengalami peningkatan sebesar 437 persen.

"Selang tahun 2013, nilai ekspor Sulut ke salah satu negara ASEAN tersebut meningkat sebesar 437 persen menjadi 14,348 juta dolar Amerika Serikat (AS) dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya 2,667 juta dolar AS," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara Olvie Atteng, di Manado, Kamis.

Dan, jika dilihat dari sisi volume juga mengalami peningkatan sebesar 101 persen. Di tahun 2012 hanya 14,492 juta dolar AS menjadi 29,174 juta dolar AS di tahun 2013.

Peningkatan ekspor Sulut ke Vietnam yang cukup signifikan tersebut, menandakan bahwa daerah Nyiur Melambai, siap memasuki pasar bebas ASEAN di tahun 2015 nanti.

Komoditi yang diekspor ke Vietnam yakni produk turunan kelapa, perikanan dan turunan pala. Paling banyak diminati masyarakat Vietnam yakni produk turunan kelapa seperti tepung kelapa dan hasil laut, jelasnya.

Tahun 2013, katanya, volume ekspor Sulut ke beberapa negara ASEAN mengalami peningkatan sebesar 28 persen dari 84.489 ton di tahun 2012 menjadi 108.295 ton di tahun 2013.

Kendati volume mengalami peningkatan, katanya, namun dari sisi nilai tumbuh melambat sebesar -5,9 persen. Realisasi nilai ekspor pada tahun 2012 sebesar 93.091 juta dolar Amerika Serikat turun sebesar 5,9 persen menjadi 79.405 juta dolar AS.

"Meskipun mengalami perlambatan dari sisi nilai namun Sulut terus mengoptimalkan pasar ekspor di negara kawasan ASEAN yang selama ini menjadi pembeli komoditas unggulan daerah ini," katanya.

Ada lima negara yang tercatat pernah membeli komoditas unggulan Sulut, yakni Vietnam, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand. Negara-negara tersebut akan terus dioptimalkan ekspornya, kata Olvie. (*)

Pewarta: Jootje Kumajas
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014