Sampai mati pun enggak apa-apa. Ini kan terakhir ya

Tak ingin dikalahkan cedera

Menjelang Kejuaraan Dunia Junior BWF (WJC) pada 2022, musibah menimpa Aurelia Salsabila.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Cedera parah pada pergelangan kaki menimpanya saat sedang persiapan menuju kejuaraan dunia junior itu di Pelatnas PBSI, Cipayung, beberapa waktu setelah dia ditundukkan Mutiara Ayu Puspitasari dengan 15-21, 19-21, dalam Seleknas 2022.

"Nah habis final, karantina nih, persiapan WJC. Jatuh. End. Jatuh di Cipayung sebelum berangkat," kata Aurelia.

Cedera itu membuatnya putus asa karena karier bulu tangkisnya yang diniatkan untuk membahagiakan orang tuanya, kini di ujung tanduk. 

Ia tak kuat menahan rasa sakit, tak kuat menahan kecewa. Ia kemudian menelepon orang tuanya dan meminta keluar dari karantina menjelang persiapan WJC.

"Nah, terus abis itu, saya jatuh kan, jatuh, terus saya tanya orangtua, mah kok aku capek, aku enggak kuat, aku mau keluar aja, boleh enggak aku keluar," tambahnya.

Ia pulang ke Surabaya dan hasil MRI (Magnetic Resonance Imaging) dokter mengatakan pergelangan kakinya putus. Ia harus dioperasi dengan kemungkinan pulih 85 persen dan ini bukan solusi terbaik baginya yang memasuki usia haus prestasi.

"MRI. Hasilnya, putus total. Dan itu memang harus operasi, kalau diakali juga disuntik pun, itu juga udah enggak bisa," kata Aurelia.

Baca juga: Hasil lengkap semifinal bulu tangkis PON 2024 pada hari ini

"Kalau operasi 85 persen, enggak bakal berhasil, akhirnya, mama saya bilang kayak, ya udah enggak usah operasi. Dokternya juga ngasih, oke, saya kasih 5 tahun, tapi setelah itu, kamu harus operasi. Karena ini parah," tambahnya.
Tunggal putri Jawa Timur Aurelia Salsabila beraksi pada pertandingan semifinal Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 melawan wakil Jawa Tengah Aura Ihza Aulia. Aurelia keluar sebagai pemenang dan melaju ke final setelah mengalahkan Aura dengan skor 21-19, 21-14. (ANTARA/Naufal Ammar)


Ia memilih jalan lain, salah satunya berkunjung ke Masase Cedera Olahraga (MCO) milik Arief Setiawan.

Otot-ototnya yang tegang diredakan. Dan ini membuatnya bangkit setelah tiga bulan mendekam cedera. "Itu kayak dirilis doang ototnya sebenernya, tapi ngaruh gitu".

Walaupun demikian, perawatan ini hanya menahan rasa sakit sesaat. Sewaktu-waktu rasa sakit pada pergelangan kakinya kembali muncul. Total, ia sudah lima kali ke MCO Arief Setiawan yang terkenal di Semarang itu.

Turnamen pertamanya setelah cedera parah adalah di Nganjuk pada 2022. Di sana, debutnya setelah cedera berakhir dengan trofi juara. Turnamen itu secara perlahan menata lagi kariernya.

Ia kemudian ketagihan mengikuti turnamen-turnamen kelas provinsi di Jawa Timur yang juga dia akhiri dengan naik podium tertinggi.

Motivasinya untuk bangkit adalah Carolina Marin yang tidak menyerah oleh cedera lutut parah yang membuatnya mengubur mimpi tampil di panggung impian Olimpiade Tokyo 2020.

Malta International Series 2024 pada April lalu menjadi bukti Aurelia dapat melalui fase-fase sulit dalam hidupnya.

Ia menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tampil di sana dan juara setelah mengalahkan Frederikke Lund dari Denmark dengan skor 23-21, 21-17.

Baca juga: Richie tak ingin kalah dari Ubaid di final tunggal putra bulu tangkis
 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2024