Jenewa (ANTARA) - Pemerintah Hungaria pada Rabu menyatakan bahwa perangkat penyeranta (pager) yang meledak di Lebanon "tidak pernah berada di Hungaria."

Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara pemerintah, Zoltan Kovacs, setelah perusahaan Taiwan, Gold Apollo, membantah memproduksi perangkat pager yang meledak dan mengatakan bahwa perangkat tersebut diproduksi dan dijual oleh perusahaan Hungaria, BAC Consulting KFT, yang berbasis di Budapest — yang memiliki lisensi untuk menggunakan merek Gold Apollo pada pager tersebut.

"Otoritas telah mengonfirmasi bahwa perusahaan yang dimaksud adalah perantara perdagangan, tanpa lokasi produksi atau operasi di Hungaria," kata Kovacs.

"Perusahaan ini hanya memiliki satu manajer yang terdaftar di alamat yang telah diumumkan, dan perangkat yang disebutkan tidak pernah ada di Hungaria," tambahnya.

Baca juga: Dubes Lebanon di Sidang Umum PBB sebut ledakan pager kejahatan perang

Baca juga: Liga Arab kutuk serangan lewat ledakan massal penyeranta di Lebanon


"Selama investigasi lebih lanjut, layanan keamanan nasional Hungaria bekerja sama dengan semua lembaga dan organisasi mitra internasional yang relevan," kata juru bicara tersebut.

Dia menambahkan bahwa kasus ini tidak menimbulkan risiko keamanan nasional bagi Hungaria.

Menurut otoritas kesehatan Lebanon, setidaknya 21 orang, termasuk anak-anak, tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka akibat ledakan pager di Lebanon pada hari Selasa dan Rabu.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Rusia sebut ledakan penyeranta di Lebanon adalah perang hibrida

Baca juga: Negara Arab dan Islam tunjukkan solidaritas buat Lebanon usai ledakan

Baca juga: PM Irak kirim tim medis ke Lebanon membantu korban ledakan pager

Penerjemah: Primayanti
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024