Jambi (ANTARA News) - Jenazah M Rum (54), salah seorang tokoh politik di Jambi yang juga pengusaha perhotelan yang belakangan tersandung kasus pemalsuan dokumen kayu gergajian (illegal logging) sebanyak 40 unit tronton tiba di Jambi, Sabtu sore dan langsung dimakamkan di TPU Kebun Jahe. Ribuan pelayat termasuk para pejabat, seperti Gubernur Jambi Drs H Zulkifli Nurdin, Wagub Antony Zeidra Abidin, walikota dan para bupati, tokoh politik, LSM tampak hadir melayat dan menghantar jenazah almarhum hingga ketempat peristirahatan terakhir. M Rum yang belakangan sempat "berseteru" dengan sejumlah pejabat seperti Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin yang dituding gagal membangun Jambi dan mengeluarkan statemen di media massa bahwa Gubernur Jambi adalah "pembohong" membuat Zulkifli berang dan mengadukannya ke polisi. M Rum meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta pada Jumat malam (29/9) sekitar pukul 20:30 WIB setelah menjalani operasi jantung yang dideritanya selama ini. Almarhum yang hingga akhir hayatnya berstatus terdakwa yang ditahan di Lapas Jambi terkait kasus ilegal logging itu sebelumnya sempat di rawat di RS Raden Mattaher Jambi, setelah sembuh kembali ditahan di lapas sambil menunggu putusan sidang di PN Jambi yang sedang dijalaninya. M Hatta, saudara tertua almarhum M Rum, Jumat malam sempat mengecam pihak Kejaksaan Tinggi Jambi, Lapas, dan polisi atas perlakuan yang tidak baik kepada M Rum selama mendekam di penjara. Misalnya tudingan M Rum ditempatkan dalam satu ruangan kecil (penjara monyet) yang diperlakukan seperti penjahat. Namun kejaksaan dan pihak lapas membantah keras tudingan itu. M Rum pemilik Hotel Makmur Jambi itu meninggalkan seorang isteri bernama Nurhayati dan empat orang anak yang telah menginjak remaja.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006