Medan (ANTARA) - Ketua KONI Sumatera Utara (Sumut) John Ismadi Lubis memandang keberadaan Stadion Madya Atletik dapat menjadi modal bagi Sumut untuk meraih juara umum pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028.

"Dengan adanya Stadion Madya ini, saya yakin buat PON Nusa Tenggara (PON XXII) nanti, kita harus dua kali lipat juga jadi 12 medali emas dan kita harus jadi juara umum," kata John dalam konferensi pers bertajuk "Membangun Ekosistem Prestasi Olahraga Indonesia yang Suportif" di Medan, Sumatera Utara, Rabu malam.

Menurutnya, kemenangan itu mampu dicapai oleh Sumatera Utara karena Stadion Madya Atletik yang dibangun berdasarkan standar internasional itu dapat menjadi tempat latihan yang baik bagi para atlet, terutama atlet-atlet atletik Sumut yang pada PON XXI ini mendulang prestasi.

Stadion yang terletak di Sport Center Sumut, Desa Sena, Deli Serdang itu berkapasitas 2.507 tempat duduk dan memiliki dua lintasan, yakni lintasan untuk latihan dan untuk pertandingan atau pemanasan.

Lintasan tersebut bisa digunakan untuk lari 100 meter, 200 meter, lari gawang, 400 meter dan lainnya, juga ada fasilitas untuk lomba nomor lempar galah, lempar cakram, tolak peluru, lompat jauh, dan lompat tinggi.

Adapun atlet atletik Sumut yang berprestasi di PON XXI, di antaranya adalah pelari Nella Agustin yang mempersembahkan tiga medali emas dari nomor lari 200 meter putri, 400 meter gawang putri, serta dari nomor 4 X 400 meter campuran bersama tiga atlet lainnya.

Baca juga: Tresna Puspita pecahkan rekor PON nomor lontar martil putri

Dari dua emas yang sukses diraih Nella, yakni lari 200 meter putri dan lari 400 meter gawang putri tersebut, ia pun berhasil menciptakan rekor baru. Di nomor 400 meter gawang putri, Nella mencatatkan waktu 58,3 detik yang sekaligus memecahkan dua rekor, yakni rekor senior atau nasional dan rekor PON.

Rekor nasional sebelumnya diciptakan oleh Viera Hetari dari Maluku dengan catatan waktu 59,64 detik pada 2011. Sementara rekor PON sebelumnya diciptakan olehMaryati (NTB) pada PON Riau 2012 dengan waktu 60,31 detik.

Sementara di nomor 200 meter putri, Nella memecahkan rekornas atas namanya sendiri dengan waktu 23.63 detik. Catatan waktu tersebut juga memecahkan rekor PON yang sebelumnya diciptakan Irene Truitje Joseph (Maluku) di PON 2000 Jawa Timur dengan catatan waktu 23.98 detik.

Lalu, ada pula Muhammad Syahrial Bhakti yang berhasil meraih emas sekaligus memecahkan rekor PON melalui nomor tolak peluru putra. Atlet berumur 25 tahun itu melakukan tolakan sejauh 16,68 meter.

Dia berhasil melampaui rekor PON yang dipegang Sukraj Singh sejak 26 Desember 2000 atau PON XV Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Jakarta penguasa tunggal podium lompat galah putri
Baca juga: Atletik - Jakarta sabet emas nomor bergengsi 4x100 meter putra

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024