Sebanyak 10 ton bahan peledak ditemukan di sebuah tempat tersembunyi di Distrik Al Qantara Gharbiyah, sisi barat Terusan Suez, dan 5 ton lainnya diamankan dari sebuah truk di Al Qantara Sharqiyah."Kairo (ANTARA News) - Pihak keamanan Mesir mengamankan belasan ton bahan peledak di dekat Terusan Suez yang ditengarai akan digunakan oleh kelompok garis keras untuk melancarkan serangan bom antipemerintah.
"Sebanyak 10 ton bahan peledak ditemukan di sebuah tempat tersembunyi di Distrik Al Qantara Gharbiyah, sisi barat Terusan Suez, dan 5 ton lainnya diamankan dari sebuah truk di Al Qantara Sharqiyah," kata Otoritas Terusan Suez, Rabu.
Dua orang pria yang mengemudikan truk pembawa bahan peledak itu telah ditahan untuk dimintai keterangan, katanya.
Terusan Suez merupakan rute pelayaran laut paling sibuk di dunia yang menghubungan Asia dan Eropa.
Penemuan barang peledak ilegal itu, kata dia, merupakan terbesar dan terbaru sejak dilancarkannya operasi militer melawan kelompok garis keras di Semenanjung Sinai dalam dua tahun terakhir.
Mesir belakangan ini dihantui aksi serangan bom dari kelompok garis keras yang ditujukan kepada aparat keamanan sebagai protes atas penggulingan Presiden Moursi pada bulan Juli tahun silam.
Hampir setiap hari media massa setempat juga memberitakan penyitaan bahan peledak dan senjata ilegal oleh aparat keamanan yang diduga diselundupkan kelompok garis keras.
Keamanan di seantero Negeri Piramida tersebut saat ini diperketat menjelang pemilihan presiden yang akan digelar pada tanggal 26 dan 27 Mei 2014.
Ikhwanul Muslimin, yang oleh Pemerintah dinyatakan sebagai organisasi teroris, memboikot pemilihan presiden tersebut.
Hampir semua pemimpin termasuk mantan Presiden Moursi dan ribuan pendukung Ikhwanul Muslimin ditahan, di samping 639 orang telah dijatuhi hukuman mati.
Amnesti Internasional mencatat sedikitnya 1.452 orang tewas, sebagian besar pendukung Ikhwanul Muslimin, sejak Presiden Moursi ditumbangkan tahun lalu. (M043/D007)
Pewarta: Munawar Saman Makyanie
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014