Go internasional

Setelah membumi di Indonesia, tentu ada keinginan agar cabang olahraga ini dapat dipertandingkan di level internasional seperti ajang olahraga Asia Tenggara SEA Games, atau ajang multi cabang olahraga tingkat Asia yakni Asian Games.

Hal ini pernah dilakukan dan saat Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games 2011 di Pelembang dan seni bela diri ini pernah dipertandingkan dan dikenal oleh negara peserta ASEAN Games.

Tapi langkah itu tak berlanjut karena di SEA Games Myanmar 2013 bela diri ini hilang dan tidak menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang multi cabang olahraga tingkat Asia Tenggara ini.

Dan hingga saat ini, seni bela diri ini tidak dipertandingkan di ajang SEA Games, apalagi tingkat Asian Games. Hal ini tentu menjadi perhatian khusus agar bela diri asli Indonesia ini dapat bersanding dengan bela diri dunia lainnya.

Atlet tarung derajat Bali Andre Surya (kiri) berlatih untuk persiapan PON XXI Aceh-Sumut di Denpasar, Bali, Rabu (21/8/2024). ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF
Salah satu upaya yang dilakukan tentu dengan memperkenalkan bela diri ini secara luas di kalangan internasional layaknya dahulu karate yang diperkenalkan hingga ke dunia melalui film, sosialisasi hingga tur serta propaganda yang dibangun sehingga karate dikenal luas hingga saat ini.

Sang Guru Badai mengaku hal ini sudah dilakukan bahkan pihaknya telah menggelar kejuaraan ini di 11 negara pada tahun 2011, pada 2016 pihaknya juga menggelar kejuaraan di Malaysia tapi hal it belum berdampak hingga saat ini.

Ia menilai dalam memperkenalkan tarung derajat ke dunia internasional tak dapat dilakukan oleh pengurus, pelatih, pemilik olahraga tersebut tapi butuh tangan dingin pemerintah dalam memperkenalkan budaya bangsa ini ke dunia luar.

“Butuh keterlibatan pemerintah baik Kemenpora, Kementerian Luar Negeri hingga KONI agar olahraga ini menjadi cabang yang dipertandingkan di SEA Games, Asian Games atau bahkan Olimpiade,” kata dia.

Baca juga: PB Kodrat targetkan tarung derajat dipertandingkan di SEA Games 2025

Selanjutnya: Tangan dingin Pemerintah

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024