Atlet yang mengikuti pertandingan di PON Aceh-Sumut ini dinilai memiliki keterampilan yang semakin bagus dan kekuatan peserta di sini cenderung merata. Hal ini diakui putera Sang Maha Guru Achmad Drajat yakni Sang Guru Badai yang sejak awal pertandingan mengawal pelaksanaan pertandingan tarung derajat.

Ia menilai tidak ada tim yang dominan dan sangat sulit untuk memprediksi atlet mana yang akan melaju ke partai final dan meraih medali emas di ajang multi cabang olahraga ini.

Menurut dia semakin seseorang menguasai ilmu bela diri tarung derajat dan ikut dalam pertandingan akan semakin sulit mereka untuk mempersiapkan teknik dan strategi dalam pertandingan.

“Bela diri ini tidak hanya fokus pada kekuatan semata tapi yang terpenting adalah teknik dan strategi dalam pertarungan,” kata dia.

Tarung derajat merupakan olahraga keras dan dua atlet yang bertanding di atas matras tak sedikit yang mengeluarkan darah dalam pertandingan, wajah lebam karena memar akibat saling pukul dan tendangan keras yang menghantam bagian tubuh tapi hal it hanya terjadi di dalam pertandingan.

Atlet tarung derajat Bali Komang Ariani Ayu (kiri) menghindari pukulan atlet Nusa Tenggara Barat Novi Jayanti (kanan) pada babak penyisihan kelas 50,1-54 kg putri PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Balee Meuseuraya, Aceh, Senin (16/9/2024). Cabang olahraga tarung derajat diikuti 197 atlet dari 22 provinsi yang memperebutkan 21 medali emas, 21 medali perak dan 35 medali perunggu. ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/pras. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Seusai laga, mereka akan saling bertukar salam Box, terus berangkulan dan saling mengucapkan selamat seusai laga. Tak seperti olahraga bela diri lain, sepanjang dua haru pertandingan tarung derajat, tak terdengar ada protes dari tim atau pertengkaran di luar matras.

Semua berjalan baik-baik saja meski mereka baku pukul di atas matras membela nama daerah masing-masing dan semua usai ketika gong pertandingan berakhir dipukul oleh dewan juri.

Ia memastikan atlet yang bertanding di cabang tarung derajat adalah mereka yang berlatih dari level terendah hingga tertinggi dan memahami filosofi yang dibangun sang Maha Guru AA Boxer dalam seni bela diri ini.

“Bela diri kami nafasnya adalah kekeluargaan, kami semua di sini keluarga dan bersaudara. Pertarungan hanya di atas matras dan di luar kembali menjadi keluarga tarung derajat,” kata dia.

Baca juga: Guru Badai : Kekuatan atlet tarung derajat merata di PON Aceh Sumut

Selanjutnya: Go internasional

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024