Sisca berlari sekencang-kencangnya. Memeluk Deddy Dacosta, sang pelatih, lalu menangis sejadi-jadinya.

Komang yang lebih dulu menyalami wasit dan pasangan Jatim, turut pula dalam keharuan bersama rekan-rekannya.

Kepala Komang tidak bisa tegak. Jatuh dalam tangisannya yang tak kunjung reda. Menangis seperti anak laki-laki.

Untuk pertama kali sepanjang sejarah PON, akhirnya Bali memastikan medali dari cabang tenis meja. Lewat Komang dan Sisca yang matanya sembap saat diwawancara oleh pewarta.

***

Skor 10-5 untuk Bali.

Poin Jawa Timur tertahan di angka 5 semenjak mereka mulai mendekati poin Bali yang saat itu masih di angka 6. Kemudian smes keras Sisca yang mengarah ke sisi meja tak bisa dikembalikan dengan sempurna oleh Affan sehingga membuat skor menjadi 7-5.

Semenjak itu, Vita melakukan tiga kali kesalahan berturut-turut yang membuat Affan kesal.

Kekesalan Affan ditumpahkan lewat dua kali smes terukur ke arah Komang. Yang pertama berhasil dikembalikan, namun yang kedua Komang kewalahan. Skor 10-6.

Smes keras Affan membuka asa bagi pasangan Jatim. Sebaliknya, tekanan kini berada pada Komang dan Sisca.

Mereka sudah pernah berada di posisi ini sebelumnya. Pada set keempat babak perempat final saat melawan pasangan Jatim lainnya, Rizal-Aminah.

Sisca mendongak ke langit-langit, menarik napas panjang, dan langsung menghembusnya kemudian.

Tanpa memejamkan mata, Sisca melakukan serve.

Affan memulangkan.

Komang smes keras!

Dan Vita tak mampu mengembalikan dengan bola yang melambung tinggi ke atas.

11-6.

Sejarah medali pertama bagi Bali di tenis meja PON terasa lebih manis dengan berkelir emas.

Baca juga: Tenis Meja - Komang-Sisca berlatih lima tahun hingga berbuah emas

Selanjutnya: 5 tahun

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024