Saat ini kita perlu membalikkan paradigma pengelolaan lingkungan dari yang berfokus pada ekosistem menjadi berorientasi pada profit
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hanif Faisol Nurofiq mengatakan bahwa paradigma pengelolaan lingkungan hidup harus diubah dari fokus pada ekosistem menjadi profit.

"Saat ini kita perlu membalikkan paradigma pengelolaan lingkungan dari yang berfokus pada ekosistem menjadi berorientasi pada profit,” kata Hanif Faisol Nurofiq disela-sela kegiatan Konferensi Tata Lingkungan Indonesia Tahun 2024, di Jakarta, Rabu.

Dia melanjutkan bahwa ego sektoral juga harus dihentikan pada saat ini. Hal tersebut guna menghidupkan aspek industrialisasi dalam pengelolaan sampah dan limbah yang nantinya dapat diperhatikan secara serius di setiap wilayah.

Dalam hal ini, dia mencontohkan kasus yang terjadi di lokasi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, karena penganan lokasi tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah itu saja.

Baca juga: KLHK luncurkan Zero Waste Zero Emission 2050 tekan emisi dari sampah
Baca juga: KLHK: Dana lingkungan jadi angin segar untuk pengelolaan bank sampah


"Seperti kasus Bantargebang, ini harus dipikirkan dan tidak boleh kita bicara itu hanya misal menjadi tanggung jawab DKI, atau itu tanggung jawab Kabupaten Bekasi. itu Harus kita pikirkan bersama dengan langkah kongkret bagaimana menangani TPA se-Indonesia yang hingga hari ini belum ada penyelesaiannya,” kata dia.

Hanif Faisol berharap melalui rapat koordinasi ini, solusi untuk pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di seluruh Indonesia dapat ditemukan, dan mendorong pengelolaan lingkungan hidup menjadi sektor yang menarik dan mampu menopang kehidupan.

"Jika kita ingin pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan, maka pelaksanaannya harus menghasilkan keuntungan. Tidak ada pilihan lain," ucap dia.

Menurutnya rakor ini diharapkan mampu menghasilkan rumusan yang akan diimplementasikan di daerah, dengan target untuk menjadikannya sebuah konfrensi di masa mendatang.

"Membawa aspek-aspek industrialisasi dalam pengelolaan sampah dan limbah ini menjadi penting, menjadikan usaha usaha baru di dalam sektor ini juga harus kita bangkitkan sehingga rakor hari ini kita harapkan bisa bergulir di daerah-daerah kemudian akan kita naikkan menjadi konfrensi," tutup dia.

Baca juga: Dirjen KLHK: Penting perumusan masalah hadapi tantangan keberlanjutan
Baca juga: Menteri LHK soroti perlunya kepemimpinan hijau demi lingkungan sehat


Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024