Mereka menyatakan sekitar 300 pekerja mungkin masih terperangkap, lapor Reuters.
Muzaffer Yurttas, seorang anggota parlemen setempat, mengatakan kepada media NTV bahwa jasad 20 pekerja, diyakini meninggal karena menghirup gas beracun dan terbakar.
Mereka telah dikeluarkan dari tambang ITU dan sedikitnya 20 pekerja lagi dilarikan ke rumah sakit, kata dia.
"Mereka memompa oksigen ke dalam tambang, tetapi kebakaran masih terjadi. Mereka mengatakan kebakaran terjadi karena kesalahan teknis tetapi bisa jadi batu bara terbakar juga," kata Ketua Serikat Pekerja Regional, Tamer Kucukgencay, kepada kantor berita Reuters lewat telepon.
Menteri Energi Taner Yildiz membenarkan bahwa kebakaran terjadi akibat arus pendek dan sejumlah pekerja meninggal tetapi menolak menyebut berapa jumlha korban meninggal dalam kebakaran itu.
Ledakan terjadi ketika pergantian giliran kerja berlangsung sehingga sulit untuk mengetahui jumlah pasti korban yang meninggal di tambang tersebut, kata pengurus serikat kerja.
Ketua Serikat Pekerja Tambang Turki (Maden-Is, Nurettin Akcul, mengatakan kepada saluran televisi CNN Turk bahwa sejumlah orang masih terperangkap seteah ledakan itu, yang terjadi sekitar 2 kilometer di bawah tanah.
Walikota Soma, distrik di Manisa, Mehmet Bahattin Atci mengatakan 200-300 pekerja masih di dalam setelah ledakan terjadi.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran setempat juga mengatakan kepada televisi Turki bahwa sekitar 300 pekerja masih terperangkap.
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014