Garut (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menginstruksikan jajarannya untuk mengecek dampak dari guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.0 yang berlokasi di Kabupaten Bandung, Rabu.

"Sedang dilakukan pengecekan," kata Sekretaris Daerah yang juga Kepala BPBD Kabupaten Garut Nurdin Yana saat dihubungi melalui telepon seluler di Garut, Rabu.

Laporan resmi dari situs BMKG bahwa gempa berkekuatan magnitudo 5.0 pada Rabu pukul 09:41:08 WIB itu terjadi 24 km tenggara, Kabupaten Bandung, dengan kedalaman 10 km.

Baca juga: Bandung diguncang gempa 5 magnitudo yang berpusat di darat

Adanya guncangan gempa tersebut, Nurdin memastikan semua jajarannya sudah bergerak untuk mengecek wilayah Garut guna mengetahui ada atau tidaknya kerusakan dampak dari guncangan gempa tersebut.

"Untuk sementara informasi (kerusakan) belum ada laporan, nanti kalau ada saya laporkan," katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefuloh menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan seluruh camat dan jajaran instansi lainnya untuk mengecek wilayahnya masing-masing untuk mengetahui dampak setelah terjadinya gempa Bandung.

Baca juga: BMKG tekankan pentingnya mitigasi menghadapi gempa Sesar Lembang

Jika terjadi kerusakan di wilayahnya, kata dia, agar segera melaporkan ke BPBD Garut untuk ditindaklanjuti.

"Para camat dan kepala desa mohon memberikan informasi kondisi situasi di wilayahnya masing-masing, mohon laporannya jika terjadi korban terdampak gempa yang baru saja terjadi," katanya.

Guncangan gempa bumi tersebut cukup dirasakan masyarakat di Kabupaten Garut, seperti warga di Perumahan Malayu, Desa Sirnajaya, Kecamatan Tarogong Kaler berhamburan keluar rumah karena merasakan guncangan gempa.

Baca juga: BMKG Bandung survei peta bahaya gempa bumi dari Sesar Lembang

Salah seorang warga, Kusuma mengatakan saat merasakan gempa langsung lari keluar rumah karena khawatir terjadi sesuatu pada bangunan rumah.

"Terasa sekali gempanya, saya langsung keluar rumah, dan ternyata tetangga juga keluar rumah," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024