Kebetulan dahulu orang tua bekerja menjaga lapangan tenis, jadi saya besarnya di lapangan
Banda Aceh (ANTARA) - Atlet kontingen Jawa Barat Tio Juliandi mengaku menemukan keberuntungan di cabang olahraga soft tenis dibandingkan ketika sebelumnya bertanding di tenis.

Ketika ditemui usai pertandingan babak final nomor beregu putra di Lapangan Soft Tenis Mapolda Aceh, Banda Aceh, Selasa (17/9) malam, atlet berusia 27 tahun itu bercerita bahwa sejatinya ia memulai karier berolahraganya dari tenis.

“Saya sudah menggeluti tenis sejak usia lima tahun. Kebetulan dahulu orang tua bekerja menjaga lapangan tenis, jadi saya besarnya di lapangan. Yang melatih saya pertama kali adalah ayah saya,” ucapnya.

Tio mulai mengikuti turnamen profesional pada usia delapan tahun. Lalu, pada usia 12 tahun, ia sempat berpindah ke bulu tangkis, tetapi tidak menemukan kecocokan. Kemudian, ia kembali ke tenis dan pada akhirnya berfokus di soft tenis hingga saat ini.

Baca juga: Jabar revans atas Kaltim demi emas soft tenis ganda putra

Ketika masih menggeluti tenis, ia mengikuti PON Riau 2012, PON Jawa Barat 2016, dan PON Papua 2021. Sayangnya, pada saat itu ia hanya mampu membawa pulang medali perak.

Perjuangannya untuk mendapatkan medali emas ia lanjutkan di SEA Games Kamboja 2023. Ia berhasil membawa pulang medali emas dan membanggakan nama Indonesia pada podium internasional.

“Di SEA Games 2023 malah dapat medali emas. Berarti rezekinya memang ada di soft tenis,” ucapnya.

Kesuksesan meraih medali emas itu ia lanjutkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Petenis ganda putra Jawa Barat Fernando Sanger (kanan) dan Tio Juliandi (kiri) meluapkan kegembiraan bersama pendukungnya usai memenangi laga final soft tenis PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Lapangan Soft Tenis, Mapolda Banda Aceh, Aceh, Minggu (15/9/2024). . ANTARA FOTO//Budi Candra Setya/pras. (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Baca juga: Soft tenis - Jawa Barat sempurnakan kesuksesan dengan emas beregu

Tio berhasil membawa pulang dua medali emas. Medali pertama ia dapatkan dari nomor ganda putra bersama rekan setimnya, Fernando Sanger. Sedangkan emas keduanya didapatkan dari nomor beregu putra yang mana ia turun pada partai perorangan.

Kesuksesan itu ia persembahkan untuk Jawa Barat, khususnya untuk keluarganya yang telah banyak mendukungnya.

“Karena saya sudah meninggalkan keluarga untuk latihan. Kadang dari pagi sampai malam. Saya cuma pulang sebentar, tapi mereka sudah tidur, jadi enggak bisa bermain dengan keluarga. Jadi ini, saya persembahkan untuk mereka,” kata dia.

Baca juga: Atlet soft tenis: Penting untuk latihan bersama di luar pertandingan
Baca juga: Atlet soft tenis ungkap kebiasaan unik saat bertanding

 

Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024