Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Posko Krisis Kebakaran Hutan dan Lahan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana memberi peringatan dini potensi kemudahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah setempat.

"Kondisi ini berdasarkan Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Lahan (Spartan), Observasi Fine Fuel Moisture Code yang menunjukkan tingkat potensi kemudahan terjadinya kebakaran, ditinjau dari parameter cuaca pada bahan-bahan ringan yang mudah terbakar di lapisan atas permukaan tanah," kata Kepala Pelaksana BPBPK Kalteng Ahmad Toyib di Palangka Raya, Rabu.

Baca juga: Kalteng optimalkan pos lapangan guna cegah dan tangani cepat karhutla

Dia mengemukakan kondisi ini mewakili tingkatan kekeringan bahan-bahan ringan yang mudah terbakar seperti humus permukaan, sampah, dedaunan kering, alang-alang dan bahan ringan lain yang biasanya menutup lantai hutan pada kedalaman 1-2 cm dalam kondisi sangat kering serta sangat mudah terbakar.

"Ini menunjukkan tingkat potensi kemudahan terjadi kebakaran hutan dan lahan berwarna merah, atau dalam kondisi sangat kering dan sangat mudah terbakar," ujarnya.

Toyib menegaskan saat ini seluruh personel dari BPBPK maupun lintas sektor lainnya selalu siaga dan terus melakukan upaya pencegahan serta penanggulangan karhutla di berbagai daerah di Kalteng.

Baca juga: Kalaksana BPBPK: Empat daerah di Kalteng siaga darurat karhutla

"Penanganan dan pengendalian karhutla dari kabupaten/kota dilakukan oleh Tim Satgas Pengendalian Karhutla," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan data yang dilaporkan Pusdalops PB, total hotspot atau titik panas per 15 September 2024 berjumlah 507 dan 11 kali kejadian dengan total luas terbakar 2,68 hektare.

Dengan demikian, mulai 1 Januari hingga 15 September 2024, total hotspot sebanyak 3.128 dan total kejadian sebanyak 429 kali, dengan total luas lahan terbakar sebanyak 623,27 hektare.

Baca juga: Anggota DPR RI ingatkan waspada & antisipasi karhutla di Kalteng

"Saya mengimbau masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar, terlebih saat ini kondisi kemarau, sehingga perlu adanya kewaspadaan dan secara bijaksana membersihkan lahannya," kata dia.

Pewarta: Muhammad Arif Hidayat
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024