Bagaimana kata KONI?

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pun menyoroti optimalisasi pelatnas untuk mewujudkan regenerasi atlet panahan Indonesia.

Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Mayjen TNI Purn Suwarno menyebut bahwa regenerasi atlet panahan bukan merupakan proses instan. Perlu pembangunan kualitas atlet dari bawah, dari atlet-atlet junior.

Dalam hal ini, pembenahan kurikulum pelatnas perlu dilakukan dengan memasukkan variabel regenarasi atlet.

Dengan kata lain, kurikulum pelatihan atlet harus memiliki ruang khusus untuk menempa atlet-atlet muda sebagai bagian dari proses regenerasi.

Ofisial memeriksa anak panah yang mancap pada papan target pada final Panahan nomor recurve putra PON XXI Aceh-Sumut 2024 antara memanah Jawa Barat Ahmad Khoirul Baasith melawan pemanah Bali Rm Gusti Fazli Kertonegoro di venue panahan, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (14/9/2024). . ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras (ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Selain itu, kata Suwarno, tempat latihan para atlet mesti rutin dipindah agar referensi para atlet mengenai kondisi lapangan, seperti angin dan terik matahari bisa diperkaya.

Lebih jauh, Suwarno juga meminta kerja sama klub-klub panahan Indonesia untuk memperhatikan regenerasi atlet panahan.

Bagaimana pun, kata Suwarno, klub-klub itulah yang bersentuhan langsung dengan bakat dan latar belakang kehidupan para atlet, sehingga peran klub untuk regenarasi atlet nasional sangatlah penting.

Baca juga: Menantang kontradiksi predikat ibu dan juara

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024