Setiap kali Diananda melesatkan anak panah, Lilies selalu menengok ke corong teropong untuk melihat hasil yang ditorehkan Diananda pada papan target. Pembawaan diri Lilies di venue pertandingan begitu tenang, seakan perhelatan olahraga panahan nasional adalah hal biasa baginya.

Bahkan tak ada ekspresi 'luar biasa' di wajahnya ketika Diananda atau atlet Jawa Timur lainnya mencetak angka sempurna.

"Memang itu yang mesti dilakukan seorang atlet," demikian tersirat dari ekspresi wajah Lilies setelah meneropong target.

Teriakan pendukung tim lain pun tak mengganggunya sama sekali. Lilies tahu betul bahwa panahan pada dasarnya adalah pertandingan melawan diri sendiri, tak peduli siapa lawan yang dihadapi.

Gelar juara Diananda dan Riau Ega Agatha misalnya, adalah hal wajar yang diraih lantaran kedua atlet Jawa Timur sudah pernah tampil dalam pertandingan panahan internasional, termasuk Olimpiade Paris.
Atlet panahan Jawa Timur, Riau Ega bersama dengan Diananda Choirunisa saat menerima medali emas nomor recurve mixed Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (15/09/2024). (ANTARA/FAJAR SATRIYO)
Baca juga: Panahan - Diananda dan Riau Ega beri emas kedua Jatim hari ini Sebaliknya, menurut Lilies adalah malu jika mereka tak mendapat juara. Tak perlu heran standar ambisius itu dianggap biasa oleh Lilies, mengingat Lilies adalah peraih perak Olimpiade.

Dari segala ekspresinya yang datar, muncul sejumlah pertanyaan dari publik Indonesia yang belum 'move on' dari momen Olimpiade Seoul 1988. Pertanyaan-pertanyaan itu seperti masihkah Lilies menyimpan mimpi tersembunyi untuk kembali menyumbang medali Olimpiade bagi Indonesia?

Tidakkah medali perak Olimpiade Seoul 1988 yang diraihnya merengek kesepian tanpa teman baru selama 36 tahun? Ataukah jangan-jangan misi medali Olimpiade itu sudah dimulai sejak lama?

Lebih jauh lagi, bagaimana Lilies menyoroti regenerasi atlet panahan? Apakah Lilies melihat bayang-bayang medali Olimpiade dalam diri Diananda dan atlet muda lainnya?

Baca juga: Diananda persembahkan tiga medali emas panahan untuk sang buah hati

Selanjutnya: Bicara regenarasi

Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024