Jika tidak tepat dan cermat dalam memilih cawapres, Prabowo bisa terancam,"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan (PKS), Mahfudz Siddiq mengharapkan, bakal capres Prabowo Subianto harus memilih cawapres, agar tidak gagal pasa Pilpres, 9 Juli 2014.
"Jika tidak tepat dan cermat dalam memilih cawapres, Prabowo bisa terancam," kata Mahfudz di Jakarta, Selasa.
Ketua Komisi I DPR RI itu menambahkan, meski parpol koalisi menyatakan keputusan cawapres ada di tangan Prabowo sebagai capres, namun keputusan itu harus dilakukan dengan tepat dan cermat.
"Pasalnya jika salah dalam memilih sosoknya, Prabowo bisa terancam kalah bahkan pahitnya bisa kehilangan tiket capres," kata Mahfudz.
Dirinya mengapresiasi sikap Prabowo yang pernah mennyatakan bahwa soal cawapres akan dibicarakan bersama seluruh parpol koalisi.
Dengan cara itu, koalisi Prabowo bisa menimbang dari berbagai aspek dan secara obyektif menyeleksi sosok cawapres.
"Jika cara itu tidak ditempuh dan Prabowo ajukan capres yang taken for granted (suka tidak suka harus diterima), saya khawatir koalisi ini akan menabur masalah di awal," katanya.
Karena itu, untuk memastikan soliditas dan kekuatan bertarung di pilpres, sangat mungkin Prabowo bersama parpol koalisi menginventarisir dan melakukan seleksi terhadap calon-calon cawapres, baik dari tokoh parpol koalisi maupun diluar parpol.
"PKS sejauh ini terus berkomunikasi dengan Gerindra dan akan menyempurnakan kesepakatan prinsip hingga teknis. Mudah-mudahan saja semua berjalan lancar. PKS juga melakukan komunikasi informal dengan PPP dan Hanura untuk bertukar pandangan soal koalisi," kata Mahfudz.(zul)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014