Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Suswono mengakui untuk mencapai swasembada kedelai diperlukan terobosan dan upaya khusus.
"Upaya yang dilakukan pada tahun lalu dan saat ini melalui perluasan areal tanam kedelai tidak mencapai target akibat berbagai kendala," katanya dalam pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Nasional 2014.
Menurut Mentan berdasarkan angka sementara (Asem) 2013 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) produksi kedelai tahun lalu mencapai 780 ribu ton biji kering.
Produksi tersebut, lanjutnya, menurun 63 ribu ton dibandingkan pencapaian pada 2012 yang sebesar 843 ribu ton.
Salah satu upaya khusus yang telah dilakukan untuk meningkatkan produksi kedelai, lanjutnya, yakni penetapan regulasi guna merangsang insentif petani untuk menanam kedelai melalui penetapan harga.
Suswono menyatakan musim kemarau mendatang juga merupakan peluang untuk menanam palawija lebih luas lagi sehingga menjadi kesempatan yang bagus untuk pencapaian produksi kedelai dan jagung.
Khusus untuk jagung, lanjutnya, berdasarkan Asem 2013 BPS, produksinya juga mengalami penurunan sebanyak 880 ribu ton pipilan kering dibandingkan 2012.
Pada 2012 produksi jagung mencapai 19,38 juta ton pipilan kering sementara pada 2012 hanya sebesar 18,51 juta ton.
Menyinggung target produksi 2015 untuk kedelai dan jagung pada 2015, Mentan menyatakan, masing-masing sebanyak 1,29 juta ton biji kering dan 20,54 juta ton pipilan kering.
Sejumlah langkah yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut antara lain intensifikasi dan ekstensifikasi dengan memanfaatkankan lahan potensial yang belum dimanfaatkan secara optimal.
Meningkatkan peran unit kerja pengendalian hama dan penyakit sehingga lebih gerak cepat dan efektif.
Mengoptimalkan pelaksanaan anggaran untuk kepentingan kegiatan gerakan peningkatan produksi.
Pewarta: Subagyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014