kami perbaiki segera
Batam (ANTARA) - PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangun revitalisasi Masjid Agung Raja Hamidah Batam segera melakukan perbaikan makara masjid yang patah usai diterjang hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa malam.

Staf Perwakilan PT Adhi Karya Batam Andi mengatakan makara setinggi 14 meter tersebut patah dikarenakan faktor cuaca.

“Kami akan cek lebih lanjut (penyebabnya), untuk saat ini mutlak akibat bencana alam,” kata Andi.

Andi menjelaskan, peristiwa patahnya makara masjid yang baru diresmikan Minggu (15/9) oleh Wali Kota Batam Muhammad Rudi itu, terjadi sangat cepat, saat hujan disertai angin kencang menerjang Kota Batam di waktu magrib.

Peristiwa tersebut telah dilaporkan kepada pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) maupun Pemerintah Kota Batam.

Perbaikan baru dapat dilakukan besok, karena cuaca kurang mendukung, serta hari sudah malam, dan ketinggian kubah juga menjadi pertimbangan.

“K​​​​​​ami baru bisa menindaklanjutinya besok, cek kerusakannya seperti apa dan akan kami perbaiki segera,” ujarnya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, makara yang patah berada di kubah utama masjid yang berada di tengah.

Baca juga: Polisi catat 4 lokasi pohon tumbang di Batam 
Baca juga: Cuaca ekstrem di Pulau Bintan picu atap roboh hingga pohon tumbang

PT Adhi Karya juga akan melakukan investigasi, selama proses itu aktivitas masjid untuk masyarakat ditutup sementara.

Menurut Andi, pihaknya membangun kubah sudah sesuai perencanaan kontruksi dan bagian yang patah itu terjadi karena faktor alam.

“Kami mengerjakan sesuai perencanaan, sesuai perhitungan semua. Ini bencana alam kita enggak tahu,” katanya.

Pantauan ANTARA di masjid, akibat patahnya makara tersebut, membuat air hujan merembes ke plafon kubah masjid, dan air hujan menetes ke tempat shalat di ruang tengah masjid.

Petugas masjid telah menggulung karpet-karpet di dalam masjid agar tidak terkena air hujan yang turun dari arah kubah.

Selain merusak makara kubah masjid, atap mes karyawan kontraktor yang berada di area masjid juga tampak rusak usai diterjang angin. Namun, karyawan masih bisa menempatinya, terlihat dari sepatu-sepatu pekerja yang masih tersusun rapi di rak-rak depan mes.

Baca juga: Masjid Agung Batam resmi dibuka untuk umum usai revitalisasi
Baca juga: BPBA: 15 rumah dan masjid di Aceh Tenggara rusak akibat puting beliung
Baca juga: BPBD Tapin: Puting beliung hancurkan atap masjid dan rumah


Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2024