Ekspor biji kopi Pagaralam ke Malaysia itu melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang sebanyak 19,8 ton dengan nilai Rp1,54 miliar
Palembang (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui tim Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuham (BKHIT) Sumatera Selatan memfasilitasi ekspor perdana biji kopi dari perkebunan kawasan Gunung Dempo Kota Pagaralam, Sumsel, ke Malaysia.
"Ekspor biji kopi Pagaralam ke Malaysia itu melalui Pelabuhan Boom Baru Palembang sebanyak 19,8 ton dengan nilai Rp1,54 miliar," kata Penanggung Jawab Satuan Pelayanan Karantina Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II - Pelabuhan Boom Baru Palembang BKHIT Sumsel Komarudin usai menyerahkan 'phytosanitary certificate (PC)', di Pelabuhan Boom Baru Palembang, Selasa.
Dia menjelaskan setelah dilakukan pemeriksaan dan
dipastikan komoditas ekspor tersebut bebas dari organisme pengganggu tanaman (OPT), diterbitkan sertifikat phytosanitary certificate (PC) sebagai syarat masuk negara tujuan.
Pemeriksaan yang dilakukan di antaranya pengecekan fisik biji kopi, verifikasi kelengkapan dokumen, serta memastikan biji kopi bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) sebelum dilalulintaskan ke negara tujuan.
“Langkah tersebut menjadi salah satu upaya BKHIT Sumsel dalam memastikan komoditas ekspor unggulan dari Kota Pagaralam itu tetap terjaga kualitasnya,” ujar Komaruddin.
Baca juga: Kopi Lahat ditetapkan sebagai kekayaan intelektual IG
Baca juga: OJK Sumsel-Babel mengkaji akses keuangan petani kopi
Sementara Kepala BKHIT Sumsel Kostan Manalu menambahkan ekspor perdana tersebut menjadi langkah penting bagi pengenalan biji kopi robusta asal Pagaralam di pasar Malaysia serta pengeluaran biji kopi langsung dari salah satu daerah Sumsel itu.
"Kami mendukung ekspor biji kopi ini, dan melalui pemeriksaan yang ketat, kami berharap kopi asal Pagaralam dapat diterima dengan baik di Malaysia, serta membuka peluang untuk keberlanjutan ekspor di masa depan," ujarnya.
Kostan mengharapkan ekspor kopi ini memperkuat posisi Sumatera Selatan sebagai salah satu penghasil kopi unggulan di pasar internasional.
BKHIT Sumsel berkomitmen untuk mendukung ekspor komoditas unggulan dengan memastikan semua produk yang dilalulintaskan sesuai standar kualitas internasional, kata Kostan Manalu.
Baca juga: Pemprov Sumsel fokuskan pembinaan petani kopi
Baca juga: Gerakan minum kopi serentak pinggir sungai Sumsel pecahkan rekor MURI
Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024