Kabupaten Tangerang (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan skema penempatan posisi dua Wakil Menteri di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) merupakan hak prerogatif Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk pemerintahan di periode selanjutnya.

"Itu tergantung hak prerogatif presiden," kata Budi di Kabupaten Tangerang, Selasa.

Budi mengatakan belum ada keputusan tentang apakah susunan kepemimpinan di setiap kementerian untuk pemerintah selanjutnya mengikuti susunan yang berlaku di pemerintah saat ini atau tidak.

Hal itu dikarenakan semua susunan untuk setiap kementerian nantinya disesuaikan oleh Presiden terpilih mengikuti program kerjanya.

Baca juga: Menkominfo sebut transisi pemerintahan kali ini yang terbaik

Baca juga: Budi Arie sebut Presiden ajak 500 relawan untuk lihat pembangunan IKN


Adapun untuk skema saat ini yang tengah berjalan di Kementerian Kominfo, yakni Menkominfo Budi Arie Setiadi didampingi oleh dua Wakil Menteri, yaitu Nezar Patria dan Angga Raka Prabowo.

Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria dilantik bertepatan dengan pelantikan Menkominfo Budi Arie Setiadi pada Senin (17/7/2023) saat ini ia dipercaya untuk menangani pekerjaan yang bersangkutan dengan regulasi seperti kebijakan untuk kecerdasan artifisial dan penyiapan aturan turunan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi.

Sementara untuk Wakil Menteri Kominfo Angga Raka Prabowo, merupakan Wakil Menteri yang baru bergabung pada bulan lalu tepatnya dilantik pada Senin (19/8/2024) dan saat ini diberikan tanggung jawab mengurus dua hal, yaitu menangani kampanye tentang pencegahan judi online serta Legacy Presiden yang menjadi bagian dari publikasi Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP).

Meski susunan kepemimpinan Kementerian Kominfo untuk pemerintah selanjutnya belum diketahui, namun Menkominfo Budi Arie mengharapkan agar penerusnya bisa melanjutkan proses transformasi digital khususnya meningkatkan kecepatan internet di Indonesia.

"Sejak 2015-2024, ini kecepatan internet kita bertumbuh 10 kali lipat, dari sebelumnya 2.5 mbps di 2015 sekarang di 2024 sudah 25 mbps. Tapi itu kita masih kalah dengan negara lain, karena itu harus terus ditingkatkan kecepatannya, kualitasnya, dan coverage-nya untuk infrastruktur digital yang lebih baik," kata Budi.

Baca juga: Menkominfo nilai layanan digitalisasi meningkat dalam satu dekade

Baca juga: Kemenkominfo tuntaskan enam program percepat infrastruktur digital

Baca juga: Menkominfo: RI optimalkan pertumbuhan ekosistem digital

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024