Beijing (ANTARA) - Pekerjaan restorasi di kompleks Istana Qingcheng, sebuah tempat persembahan kekaisaran di sepanjang Poros Tengah Beijing yang bersejarah, telah rampung, demikian menurut otoritas setempat.

Setelah menghabiskan waktu 15 bulan terakhir untuk menghancurkan sejumlah rumah dan merenovasi bangunan-bangunan kekaisaran, struktur sejarah kompleks tersebut telah dipulihkan. Istana tersebut diperkirakan akan dibuka untuk umum di masa mendatang.

Dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644), istana ini terletak di dalam Altar Dewa Pertanian, yang juga dikenal sebagai Kuil Xiannongtan. Istana ini sebelumnya dikenal sebagai Zhaigong, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai istana puasa. Istana ini adalah lokasi di mana para kaisar berpuasa dari makanan berat dan bermeditasi sebelum beribadah.

Istana ini berganti nama menjadi Istana Qingcheng pada masa Dinasti Qing (1644-1911), menjadi tempat di mana para kaisar mengadakan ritual perayaan setelah upacara penanaman sambil berdoa untuk panen yang baik.

Pekerjaan restorasi bangunan kuno ini dimulai pada Juni tahun lalu, mengikuti prinsip "intervensi minimal". Pendekatan ini berfokus pada perbaikan yang ditargetkan untuk peninggalan budaya yang rusak, seperti ubin dan dinding. Material tradisional digunakan untuk mengaspal tanah yang berada di halaman.

Para pekerja juga merenovasi sistem drainase dan melengkapi rumah-rumah tersebut dengan pendingin ruangan dan fasilitas penerangan yang diperlukan. Selain itu, sistem pemantauan keamanan, sistem air pemadam kebakaran, dan fasilitas penangkal petir turut dipasang.

Pan Wei, selaku wakil direktur di Museum Arsitektur Kuno Beijing (Beijing Ancient Architecture Museum), mengungkapkan harapannya agar Istana Qingcheng menjadi tempat bagi pengunjung untuk merasakan budaya tradisional dan bagi para ahli untuk melakukan pertukaran akademik mengenai warisan budaya dunia. Pan percaya bahwa kegiatan semacam itu dapat "lebih meningkatkan kesadaran publik tentang perlindungan warisan sejarah dan budaya."

Membentang sejauh 7,8 kilometer dari Gerbang Yongding di selatan hingga Menara Lonceng dan Drum (Bell and Drum Towers) di utara, Poros Tengah Beijing dibangun sesuai dengan tata letak inti dari sebuah ibu kota yang ideal, di antaranya seperti pengadilan kerajaan yang terletak di depan, pasar yang terletak di belakang, kuil leluhur yang terletak di sebelah kiri, dan altar persembahan yang terletak di sebelah kanan. Poros Tengah Beijing dimasukkan ke daftar warisan budaya UNESCO pada Juli lalu.

 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024