Hal itu disampaikannya dalam diseminasi temuan awal profil lingkungan pembelajaran PAUD di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, beberapa waktu lalu.
Temuan itu menyoroti hubungan antara kesehatan mental ibu dan perkembangan anak. Penelitian AASH profil lingkungan belajar PAUD dan perkembangan anak dilakukan bersama Dr. Risatianti Kolopaking dan tim. Studi tersebut menemukan bahwa anak usia 12 bulan atau satu tahun yang tidak mengalami stunting memiliki skor kognitif lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang stunting. Namun secara umum perbedaannya tidak signifikan.
Stunting baru memiliki efek yang signifikan terhadap pengembangan motorik pada anak berusia 12 bulan. Anak-anak yang tidak mengalami stunting menunjukkan skor pengembangan motorik yang lebih tinggi dengan peningkatan khusus pada keterampilan motorik kasar.
Studi tersebut juga merekomendasikan perlunya pemantauan dan dukungan kesehatan mental rutin yang harus diberikan kepada ibu dari anak-anak selama tahun-tahun perkembangan awal yang kritis atau usia nol hingga dua tahun.
“Kesehatan mental ibu adalah faktor kunci dalam perkembangan kognitif, bahasa, dan motorik anak,” kata Rita lagi.
Selain itu, perlu upaya intervensi yang fokus pada stimulasi motorik, terutama keterampilan motorik kasar untuk anak-anak yang mengalami stunting selama masa bayi.
“Ini sangat penting untuk mempromosikan pengembangan motor optimal yang menjadi dasar untuk pertumbuhan kognitif berikutnya,” imbuh dia.
Juga perlu upaya untuk memberdayakan ibu untuk terlibat dalam kegiatan pembelajaran awal di rumah. Selain itu, meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mendaftarkan anak-anak di pusat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat meningkatkan kesiapan sekolah dan meningkatkan perkembangan anak-anak di area kunci.
Di Indonesia, upaya tersebut digawangi oleh Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON).
Pengambilan data yang dilakukan pada Agustus hingga September 2022 dan Maret hingga Mei 2023 itu, melihat bagaimana profil lingkungan pembelajaran anak baik yang berlangsung di sekolah dan juga lingkungan pembelajaran di rumah termasuk di dalamnya pola asuh yang dilakukan orang tua pada anaknya.
Baca juga: Studi: 33,4 persen bayi diberi makan selain ASI pada tiga hari pertama
Baca juga: Pemprov NTB-AASH berkolaborasi cegah stunting dari remaja
Pewarta: Indriani
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024