Pelari Pandu Sukarya menyumbang emas nomor 3.000 meter halang rintang (steeplechase) putra untuk tim atletik Jawa Barat (Jabar), dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, atlet berumur 26 tahun itu membukukan waktu 9 menit 12,31 detik, guna melewati 7,5 putaran atau lap yang diberi rintangan tetap berupa gawang dan lompatan air (water jumps).
Pandu berhasil mengungguli peringkat kedua atau runner up, yakni Syamsuddin Massa asal Sulawesi Selatan yang menorehkan 9 menit 15,45 detik.
Menguntit di urutan ketiga, pelari senior berumur 33 tahun yang mewakili Jawa Timur (Jatim), Atjong Tio Purwanto, dengan catatan waktu 9 menit 16,18 detik.
Pemegang rekor nasional itu, terlihat melambat pada dua lap terakhir, sehingga harus puas meraih perunggu.
Baca juga: Sabet emas perdana lari, Novia: Yang harus dilawan adalah mental
Sementara wakil dari Sumut, Arwan Zebua dan Josua Simanjuntak, hanya menempati masing-masing peringkat kedelapan dan 11.
Arwan membukukan waktu 9 menit 45,84 detik, sedangkan Josua 10 menit 43,29 detik.
Meski memenangi lomba, Pandu belum mampu memecahkan rekor PON milik Parliwatan Siregar asal Sumut, yang mencatatkan 9 menit 2,09 detik pada PON XIII Jakarta 1993.
Sedangkan rekor nasional 8 menit 54,32 detik yang dipegang Atjong Tio saat masih membela Jawa Barat pada 27 Desember 2018, juga belum terpecahkan.
Nomor 3.000 meter halang rintang putra diikuti 12 peserta dari sembilan provinsi.
Namun, peserta asal Aceh bernama Marguh Simal, harus didiskualifikasi karena menginjak lintasan dua kali.
Baca juga: Atletik - Odekta sebut kunci kemenangan adalah bersahabat dengan alam
Baca juga: Raih dua emas atletik, Wahyudi: Ibu yang motivasi meski sedang sakit
Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa, atlet berumur 26 tahun itu membukukan waktu 9 menit 12,31 detik, guna melewati 7,5 putaran atau lap yang diberi rintangan tetap berupa gawang dan lompatan air (water jumps).
Pandu berhasil mengungguli peringkat kedua atau runner up, yakni Syamsuddin Massa asal Sulawesi Selatan yang menorehkan 9 menit 15,45 detik.
Menguntit di urutan ketiga, pelari senior berumur 33 tahun yang mewakili Jawa Timur (Jatim), Atjong Tio Purwanto, dengan catatan waktu 9 menit 16,18 detik.
Pemegang rekor nasional itu, terlihat melambat pada dua lap terakhir, sehingga harus puas meraih perunggu.
Baca juga: Sabet emas perdana lari, Novia: Yang harus dilawan adalah mental
Sementara wakil dari Sumut, Arwan Zebua dan Josua Simanjuntak, hanya menempati masing-masing peringkat kedelapan dan 11.
Arwan membukukan waktu 9 menit 45,84 detik, sedangkan Josua 10 menit 43,29 detik.
Meski memenangi lomba, Pandu belum mampu memecahkan rekor PON milik Parliwatan Siregar asal Sumut, yang mencatatkan 9 menit 2,09 detik pada PON XIII Jakarta 1993.
Sedangkan rekor nasional 8 menit 54,32 detik yang dipegang Atjong Tio saat masih membela Jawa Barat pada 27 Desember 2018, juga belum terpecahkan.
Nomor 3.000 meter halang rintang putra diikuti 12 peserta dari sembilan provinsi.
Namun, peserta asal Aceh bernama Marguh Simal, harus didiskualifikasi karena menginjak lintasan dua kali.
Baca juga: Atletik - Odekta sebut kunci kemenangan adalah bersahabat dengan alam
Baca juga: Raih dua emas atletik, Wahyudi: Ibu yang motivasi meski sedang sakit
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024