Korban seperti linglung saat menelepon saya. Dia (Hartati-red) baru sadar saat kami hendak memblokir tabungan, namun usaha itu sudah terlambat karena uang sebesar Rp17 juta lebih di tabungan istri saya sudah habis."
Baturaja (ANTARA News) - Hartati warga Mayor Husen, Kelurahan Kemalaraja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, melapor ke Polres OKU di Baturaja, Senin, karena menjadi korban hipnotis sehingga uang Rp17,2 juta lenyap dibawa pelaku.
Di hadapan petugas penyidik Polres Ogan Komering Ulu (OKU) korban mengaku, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB bermula dua orang pria tak dikenal mendekati saat ia sedang berbelanja di Ramayana Baturaja.
"Awalnya salah seorang pelaku langsung menghampiri dan mengajak saya ngobrol," kata korban.
Kemudian, kata dia, menyusul pelaku kedua langsung mendekat dengan gaya seperti sudah saling kenal menanyakan apa korban punya kartu anjungan tunai mandiri (ATM).
"Pelaku pertama itu bertanya seperti anak kecil kepada saya. Dia bilang punya kartu ATM, lalu apakah saya juga punya," kata Hartati meniru perkataan para pelaku.
Usai ditanya korban pun seperti hilang kesadaran, sehingga langsung memberikan ATM Mandiri dan Bank SumselBabel miliknya berikut dengan nomor PIN.
Selanjutnya, kedua pelaku langsung mengajak korban ke KFC Ramayana di lantai dua, lalu dibawa keliling Taman Kota Baturaja.
"Saya ditinggal para pelaku di depan RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja, sementara kedua pelaku langsung meluncur ke ATM Ramayana," katanya.
Selang 15 menit kemudian korban pun tersadar dan saat mengecek tabungannya ternyata sudah terkuras.
"Total tabungan saya Rp17,2 juta, namun saat dicek tersisa hanya Rp200 ribu," ungkapnya.
Sementara Ahmadyang Pratanda (40) suami korban mengaku, istrinya kebingungan saat meneleponnya.
"Korban seperti linglung saat menelepon saya. Dia (Hartati-red) baru sadar saat kami hendak memblokir tabungan, namun usaha itu sudah terlambat karena uang sebesar Rp17 juta lebih di tabungan istri saya sudah habis," kata karyawan PT Buana Etra itu.
Kapolres OKU AKBP Mulyadi di damping Kasat Reskrim AKP Zulfikar saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu dan kini Unit Pidana Umum yang dipimpin Iptu Yuliko Saputra sedang memburu kedua pelaku.
"Identitas keduanya sudah kita kantongi dan mudah-mudahan para pelaku bisa kita tangkap," ujar Kapolres. (EP*M033) (M033/Z002)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014