Beijing (ANTARA) - Di aula ekshibisi bagian layanan pendidikan pada Pameran Perdagangan Jasa Internasional China (China International Fair for Trade in Services/CIFTIS) 2024, Li Xiuyuan (11), tampak asyik mengoperasikan instrumen yang ada di depannya, meskipun keadaan di sekitarnya bising.

Ketika Li mengoperasikan alat kendalinya, produk pemrograman fisik yang mirip dengan simulator pelatihan astronaut itu melakukan gerakan yang sesuai dengan gerakan Li.

"Ini menyenangkan, dan tidak sulit. Apakah Anda ingin mencobanya?" kata Li.

Ilmu komputer adalah mata pelajaran yang familiar bagi murid kelas lima di Sekolah Dasar Fuxue Hutong Beijing (Beijing Fuxue Hutong Primary School), yang mulai belajar pemrograman sejak kelas tiga. "Saya telah merakit produk pemrograman fisik berbentuk mobil dan mengendalikan gerakannya melalui pemrograman. Ini memberikan saya rasa pencapaian yang memuaskan."

Sekolah Li, yang memiliki sebuah stan di aula ekshibisi tersebut, sedang mengembangkan kurikulum sainsnya yang mencakup berbagai bidang seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan pemrograman informasi.

Di China, semakin banyak sekolah dasar dan menengah, seperti Sekolah Dasar Fuxue Hutong Beijing, yang memperkenalkan pemrograman dan kursus terkait AI lainnya. Banyak perusahaan teknologi juga sedang mengembangkan kursus dan sistem terkait untuk memenuhi permintaan yang besar akan pendidikan AI.

Sistem yang dioperasikan Li merupakan produk dari YBC, sebuah jenama pendidikan pemrograman domestik terkemuka. Didirikan di Hari Pemrogram Internasional pada 2017, perusahaan ini mengembangkan kurikulum untuk anak-anak berusia 4 hingga 16 tahun. Kurikulum tersebut tidak hanya mengajarkan bahasa pemrograman, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan pola pikir komputasi dan keterampilan inovasi.

Menurut Li Chao, selaku direktur di departemen pengajaran dan penelitian YBC, perusahaan tersebut melayani lebih dari 5 juta murid, dan "Solusi Pendidikan Inovatif AI" (AI Innovative Education Solution) mereka diterapkan di lebih dari 2.500 sekolah.

Tak jauh dari stan itu, platform teknologi pendidikan lainnya, Feixiang Xingqiu, memamerkan bagaimana mereka telah sepenuhnya mengintegrasikan model AI skala besar yang dikembangkan secara mandiri ke dalam pendidikan dasar.

Melalui 118 interaksi AI secara nyata, para murid dapat mempelajari dan merasakan berbagai teknologi inti seperti pemrosesan citra digital, pemrosesan ucapan, dan pemrosesan bahasa alami, serta mendapatkan gambaran tentang penerapan mutakhir AI di sektor pendidikan, perawatan kesehatan, dan seni.

Pada 2017, China meluncurkan rencana untuk mengembangkan AI generasi berikutnya, yang mendorong upaya untuk menyiapkan kursus terkait AI di sekolah dasar dan menengah. Pada Maret tahun ini, Kementerian Pendidikan China meluncurkan sebuah platform pendidikan AI daring, yang tidak hanya mempromosikan integrasi AI ke dalam pengajaran dan pembelajaran, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan literasi dan keterampilan digital seluruh populasi negara itu.

Berbagai upaya akan dilakukan untuk membina para guru yang memiliki keterampilan digital, lebih lanjut mengintegrasikan teknologi AI ke dalam seluruh proses dan semua aspek manajemen pendidikan dan pengajaran, serta memungkinkan murid untuk belajar lebih aktif dan guru untuk mengajar dengan lebih kreatif, kata Menteri Pendidikan China Huai Jinpeng pada Maret lalu.

"Belajar AI sejak kecil dan menyambut masa depan yang gemilang" (learning AI from childhood and embrace a great future). Ini merupakan slogan yang ditampilkan oleh raksasa AI China, iFLYTEK, di stan mereka. Perusahaan ini pertama kali meluncurkan produk-produk pendidikan AI pada 2018, yang kini diterapkan di lebih dari 3.600 sekolah di seluruh negeri, melayani lebih dari 1,6 juta guru dan murid.

"Program pengajaran baru ini dilengkapi dengan berbagai kursus terkait AI, yang lebih sesuai dengan tuntutan zaman serta pembinaan talenta yang inovatif dan berbakat di bidang teknologi," kata Xia Linlong, selaku direktur produk pendidikan inovatif di iFLYTEK.

Li Yi, seorang guru dari sebuah sekolah menengah di Beijing, menghabiskan waktu lama berdiskusi dengan staf di stan iFLYTEK. Li ingin membuat laboratorium pendidikan inovasi AI yang dirancang khusus untuk sekolahnya.

"Bagi kami, tidak ada kata terlalu tua untuk belajar AI. Bagi para murid, tidak ada kata terlalu muda untuk belajar AI," ujar Li. 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024