Sebetulnya kalau dikoodrinasikan dengan baik tidak ada apa-apa
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya memprediksi biaya perbaikan Taman Bungkul yang sempat rusak akibat kegiatan PT Unilever yang menggelar bagi-bagi es krim secara gratis, Minggu (11/5), mencapai Rp1 miliar.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan jumlah itu dihitung dari kerusakan tanaman di median sepanjang satu kilometer. Sebab, dalam perawatan tanaman beberapa puluh meter saja, biaya yang dikeluarkan mencapai Rp200 juta rupiah.
"Sudah dihitung segitu sama Pak Chalid (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan/DKP). Persisnya saya tidak tahu, cuma perkiraan saya seperti itu," kata Risma saat ditemui di sela perbaikan tanaman yang rusak di Taman Bungkul, Senin.
Menurut dia, saat ini DKP sedang mengolah tanah sebelum ditanami lagi. Memasuki musim kemarau, perlu persiapan dulu. Sebab, kondisi tanah masih panas tidak bisa ditanami langsung.
"Kalau tidak diolah dulu, khawatir tanaman mati, kan percuma," ucap Risma.
Mantan kepala Badan Perencaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu menyayangkan tidak adanya koordinasi penyelenggara bagi-bagi es krim produk Walls. Menurutnya, bila dikoordinasikan dengan baik dengan Pemkot Surabaya, maka tidak akan terjadi keributan.
Dia mencontohkan acara car free night (CFN) pada malam tahun baru 2014 yang berlangsung lancar karena ada koordinasi yang baik dengan semua pihak.
"Sebetulnya kalau dikoodrinasikan dengan baik tidak ada apa-apa. Tapi saya bersyukur tidak ada korban anak," katanya.
Risma menegaskan telah melapor ke kepolisian. Sebab, pihak penyelenggara tidak mengantongi izin acara. Izin mereka ditolak karena acara semacam itu akan mengundang bahaya. "Ke depan untuk event di Bungkul harus dikoordinasikan dengan pemkot," katanya.
Saat disinggung waktu perbaikan tanaman, Risma memperkirakan membutuhkan waktu satu bulan. Meski begitu, perbaikan akan dikebut, dalam waktu dekat, pemkot mendapat kunjungan dari beberapa negara dalam even Asian Fashion Week 2014. Acara ini digelar pada Agustus mendatang di Ciputra World Surabaya (CWS) Jalan Mayjend Sungkono.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014